Thursday, October 21, 2010

KEISENGAN YANG BERHADIAH


Fasilitas Wi-Fi di kos-kosan ternyata belum mempengaruhi kuantitas saya menulis. Inspirasi-inspirasi yang menghinggap menjadi lenyap begitu saja dimakan oleh kebingungan-kebingungan akan kesibukan yang nampaknya semakin bertambah saja. Begitulah fitrahnya manusia, urusannya lebih banyak daripada waktu yang telah disediakan Allah untuk kita.

Beberapa hari yang lalu, saat Kota Jogja dibasahi oleh tetesan hujan dari sore hingga malam hari, saya membuka si Pico dan mengetikkan facebook.com pada browser Safari yang terinstall di netbook mini ini. Facebook sampai saat ini masih eksis dalam mempertemukan saya bersama teman-teman yang jauh di mata. Tapi rasanya sepi tidak ada notification di account Facebook saya. Saya iseng-iseng untuk membuka conversation dengan seorang dosen muda Fakultas Kehutanan UGM yang bernama Nawari Akhmad. Saya awali dengan salam, “Assalammu'alaikum”. Tidak berapa lama balasannya datang “Waalaikumsalam”. Saya hanya pernah sekali berbincang dengan beliau dalam dunia “nyata”, untuk itu saya mencoba memeperkenalkan diri.
Berhubung saya tahu beliau sudah menjadi penulis buku jadi saya mencoba meminta alamat blog yang beliau punya. Saya diberi alamat blog itu namun sayang sudah tidak ada update lagi. Saya mulai mengajak beliau berbincang tentang buku yang beliau tulis.

Setahu saya beliau sudah menerbitkan 2 buku, yaitu Analisis Statistik dengan MS. Excel 2007 dan SPSS 17 dan Analisis Regresi dengan MS. Excel 2007 dan SPSS 17. Ternyata selain 2 buku itu masih ada 2 buku lainnya yang belum diterbitkan dan sudah masuh ke pihak penerbit. Mantap juga. Dua buku itu adalah tentang rancangan percobaan dan satunya lagi statistik non parametrik. Bahkan beliau juga mengatakan sekarang sedang menyusun buku tentang pengolahan citra digital bidang kehutanan. Buku yang beliau tulis kebanyakan memang berhubungan dengan komputer. Ada juga tentang riset operasi yang di dalamnya ada linear programming dan goal programming.

Semangat berbagi beliau memang patut diacungi jempol dan keahlian yang spesifik memang harus mulai dirintis dari sekarang. Lalu apa ya keahlian saya? Dulu saya punya hobi menggambar, banyak ha yang saya gambar. Saya bisa menggambar Power Ranger, robot-robotan, kartun, rumah, mobil, and many more. Seiring berjalannya waktu saya merasa kok tidak ada karya yang dihasilkan dari keahlian ini. Akhirnya kandaslah hobi itu, sedangkan di dunia kuliah saya mendapati hobi baru yang lebih menarik. Mirip-mirip menggambar tapi lebih berwarna (maklum saya adalah contoh yang dalam mewarnai gambar secara manual) yaitu desain grafis dengan media komputer. Tapi setelah dipikir-pikir agak berat juga, maklum saya kuliah di Kehutanan bukan di institut seni, apalagi dengan menggunakan si Pico yang kurang cocok kalau digunakan untuk desain grafis.

Kembali ke Mas Nawari, dari perbincangan ini saya jadi tahu bahwa ada buku yang beliau rancang karena beliau pernah menjadi Menteri Pengembangan Sumber Daya Manusia LEM FKT (Lembaga Eksekutif Mahasiswa Fakultas Kehutanan). Alumni yang pernah menjalani pendidikan S1 di Jurusan Konservasi Sumber Daya Hutan ini mengatakan bahwa kita (pen: Fakultas Kehutanan) lemah dibidang metode penelitian. Alasan ini membuat beliau mengadakan Diklat Metodologi Penelitian sekitar tahun 2002 di bawah naungan LEM FKT. Namun dari sekian pembicara yang ada beliau merasa kurang puas karena pembicaraannya masih mengawang-ngawang dan tidak bisa mendekatkan mahasiswa pada pada tools dan obyek penelitian. Oleh karena itu beliau mencoba menulis buku dan mengatakan bahwa idealnya diadakan Diklat Metodologi Penelitian kepada mahasiswa tentang bagaimana mengenal obyek penelitian (misal datang ke lapangan) kemudian menggali hipotesis. Menurut beliau, siapa yang bisa memastikan mahasiswa yang banyak itu memikirkannya bahwa itu (pen: Diklat Metodologi Penelitian ) penting kebanyakannya mereka baru sadar itu penting ketika akan melakukan penelitian.

Saya mencoba menanyakan kepada beliau apakah dosen belum sampai ke tahap itu? Ternyata tidak semua dosen mampu merancang konsep yang bagus dalam riset. Meskipun saya belum mengambil Metodologi Penelitian, saya merasa perbincangan singkat ini bisa membantu saya nanti. Titik tekan dari perbincangan ini, Mas Nawari menginginkan mahasiswa FKT mengadakan kembali Diklat Metodologi Penelitian dengan mengundang pakar-pakar penelitian eksak dan sosial sehingga bisa membantu kita belajar dengan baik
menjadi akademisi Universitas Gadjah Mada yang handal.

Azan Isya mengakhiri perbincangan ini. Saya menulis ini, karena sudah janji mau share ke teman-teman, semoga saja di antara teman-teman ada yang tertarik untuk mengadakan Diklat itu. Terima Kasih.

Salam Catatan-Rimbawan