Sunday, March 31, 2013

Hidup Damai Bersama Singa, Kisah Sang Penemu "Lion Lights"


Untuk mengamankan ternak tak perlu dengan membunuh pemangsanya. Barangkali inilah yang telah diajarkan Richard Turere kepada kita. Siapa Richard Turere?

Richard adalah seorang remaja yang hidup di benua hitam, Afrika, lebih tepatnya di Kenya. Ia adalah anak suku Masaai yang tinggal di pinggiran Taman Nasional Nairobi. Tempat di mana kita bisa menemukan satwa liar—dan tak sedikit yang tergolong buas—seperti singa, badak, jerapah, hyena, macan tutul, banteng dsb. 


Thursday, March 28, 2013

Sampah yang Terpilah Lebih Mudah Diolah

Ini adalah poster yang saya buat untuk ikut lomba poster yang diadakan oleh WRC (Waste Refinery Center). Cermati pesannya ya. Semoga kita bisa melaksanakannya.

nb: poster ini tidak menyabet gelar juara, tapi tak apalah :)

Artikel "Gubuk" untuk Mading Forestech

Once upon time saya ditawari Dina untuk menulis artikel yang katanya buat dimasukkan ke mading atas nama Forestech (HMJ jurusan saya). Mading itu sendiri akan dilombakan di lomba mading yang diadakan oleh salah satu HMJ di kampus, Forestation. Sebagai orang yang suka ngompor-ngomporin orang untuk menulis, sudah seharusnya saya terima tawaran ini. Tema yang ditawarkan adalah tentang Problematika Kehutanan. Temanya cukup umum dan cukup gampang mencari topik tulisan yang cocok.

Hari demi hari berlalu setelah tawaran itu disampaikan. Tanpa terasa sudah tiba H-1 sebelum deadline  pengumpulan artikel ke teman-teman Forestech. Untuk ide tulisan sebenarnya sudah terbayang, tapi belum satu huruf pun yang dituliskan! Berhubung waktu itu saya sedang melaksanakan PI, hal yang terngiang di benak saya adalah mencoba mengangkat topik mengenai bahan baku hasil hutan. Menurut saya, kurangnya pasokan/supply bahan baku hasil hutan merupakan permasalahan yang cukup pelik dalam dunia kehutanan. Banyak industri yang kembang kempis bahkan gulung tikar karena tidak sanggup memenuhi bahan bakunya. Inilah yang menjadi dasar bagi saya untuk menulis artikel "Sampai Kapan Kayu Akan Terus Ada?"

Penelitian yang "Menjijikkan"




proses penjermuran feses sapi
PKM (Program Kreativitas Mahasiswa) adalah salah satu "mainan" mahasiswa saat kuliah. PKM menjadi ajang bagi universitas yang ada di Indonesia untuk unjuk gigi. Berbagai ide kreatif dihasilkan dari kegiatan PKM, baik itu yang berkaitan dengan penelitian, wirausaha, pengabdian masyarakat, karya cipta, penerapan teknologi, gagasan tertulis maupun artikel ilmiah. Nantinya, kegiatan-kegiatan PKM ini (kecuali artikel ilmiah) akan mengantarkan mahasiswa menuju PIMNAS (Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional).

Tahun ini merupakan kali kedua saya menjalankan kegiatan penelitian yang didanai dari dana PKM. Proposal yang kami ajukan tahun 2012 lalu ternyata disetujui oleh DIKTI. PKM yang kami laksanakan kali ini sebenarnya mengangkat topik cukup menjijikkan yaitu "Inovasi Polibag Biokomposit melalui Optimalisasi Pemanfaatan Limbah Serbuk Kayu dan Feses Sapi". Ya... bagian yang menjijikkan adalah feses sapi!

Meraih Manfaat dari Kayu Bekas (tentang Praktek Industri Hasil Hutan)

Sebagai mahasiswa yang berkewajiban menyelesaikan satu demi satu kewajiban studinya, Alhamdulillah saya telah melaksanakan praktek industri hasil hutan atau kami biasa menyebutnya PI. Saya bersama empat orang lainnya mendapat kesempatan PI di PT. Ide Studio Indonesia yang berlokasi di Jalan Parangtritis Km.8 Cabeyan, Sewon, Bantul. Perusahaan ini bergerak dalam produksi mebel yang menggunakan bahan baku utama kayu jati bekas. Rekan-rekan mahasiswa teknologi hasil hutan yang lain banyak memilih untuk melaksanakan PI di luar kota, seperti Lumajang, Probolinggo, Gresik, dan Solo. Namun dengan alasan rasa"penasaran" dengan perusahaan ini, saya dan rekan sekelompok lebih memilih mencoba melaksanakan PI di PT. Ide Studio Indonesia. Setidaknya rasa penasaran itu kini terbayar sudah.

Direktur perusahaan ini adalah Ibu A. Sita Revuelta dan suaminya sendiri yang menjadi komisaris, Hugues Revuelta. Hugues atau yang biasa disapa Hugo adalah seorang warga negara Perancis. Ibu Sita yang merupakan alumnus Desain Interior Institut Seni Indonesia ini mengawali bisnis dengan trading mebel ke luar negeri. Trading yang dimaksud di sini adalah, orderan yang mereka terima dari konsumen dikerjakan oleh orang lain. Namun atas dasar idealismenya, Ibu Sita akhirnya mencoba terjun ke manufaktur mebel hingga saat ini.

Sunday, March 24, 2013

Memaknai Lagi Peran Hutan bagi Kehidupan

Negara-negara semacam Amerika, Jepang, Jerman, ataupun Cina sudah terkenal dengan industrinya yang berkembang dengan pesat. Berbagai produk diproduksi di sana, antara lain alat-alat elektronik, transportasi, robot, mesin-mesin produksi, produk kecantikan, tekstil , komputer, dan lain-lain. Produk-produk itu telah memberikan income yang besar bagi negara-negara tersebut.
Namun apakah negara-negara industri tersebut mampu memproduksi oksigen? Mungkin lebih baik saya perjelas dulu, oksigen yang saya maksud adalah oksigen yang diproduksi dari konversi karbon dioksida. Sama seperti fotosintesis yang dilakukan oleh tumbuhan berklorofil. Nampaknya jawaban belum. Belum lagi dari proses fotosintesis tersebut bisa dihasilkan zat makanan yang penting keberadaannya untuk makhluk-makhluk pada rantai makanan. Rasa-rasanya proses rumit yang dilakukan oleh tumbuhan dalam berfotosintesis belum dapat sepenuhnya ditiru oleh manusia. Lalu pertanyaan selanjutnya, di manakah sebagian besar jenis tumbuhan itu tumbuh?

Tuesday, March 19, 2013

Sampai Kapan Kayu Akan Terus Ada?

Sebuah kengerian diungkapkan oleh Ibu Angela Sita Revuelta ketika angka illegal logging semakin menanjak pasca reformasi. Penulis dan beberapa rekan mendapat kesempatan mewawancari beliau terkait perusahaan yang dipimpinnya—PT. Ide Studio Indonesia. Perusahaan tersebut bergerak dalam kegiatan pengolahan kayu daur ulang jati (biasanya dari pembongkaran rumah) menjadi produk-produk furnitur memiliki nilai jual tinggi. Awalnya penggunaan kayu daur ulang sebagai bahan baku utama didasari oleh keunikan dan keindahan dari penampakan kayu daur ulang. Namun, saat ini justru bahan baku tersebut yang menjadi nilai yang dikedepankan oleh PT. Ide Studio Indonesia sebagai wujud kepedulian terhadap kelestarian hutan. Tulisan ini akan sedikit membahas mengenai permasalahan bahan baku kayu dalam rangka memenuhi kebutuhan industri.