Thursday, September 8, 2016

Meniti Langkah ke Kyoto (bagian 2): Menghadapi Dua Pilihan

Manusia memang sosok makhluk yang unik. Ketika tidak mempunyai pilihan mereka akan kebingungan. Namun ketika dihadapkan dengan banyak pilihan, mereka tidak kalah bingung. Begitupula saya, tidak hanya satu kali menghadapi situasi yang mengharuskan saya memilih dengan segala konsekuensi baik dan buruknya. Di sinilah kita diharuskan untuk belajar memilih dengan bijak dengan tak melupakan Sang Penguasa segala urusan. Tulisan ini merupakan kelanjutan dari Meniti Langkah ke Kyoto (bagian 1)

Sunday, July 17, 2016

Meniti Langkah ke Kyoto (bagian 1)

Pagi itu, aku mengayuh sepeda seperti biasanya menuju kampus Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada. Mengendarai sepeda mungkin terlihat kuno di tengah modernitas zaman. Namun, selalu ada alasan baik untuk mengendarai kendaraan roda dua ini. Selain berolahraga secara gratis, saya juga bisa lebih santai menikmati perjalanan. Aktivitas warga Jogja tampak lebih dinamis jika dilihat sambil mengendarai sepeda.

Rimbunnya pepohonan menjadi penanda tibanya di Fakultas Kehutanan. Waktu itu tidak sengaja memperhatikan spanduk yang dipasang di tempat yang biasa digunakan untuk memasang pengumuman. Spanduk yang warna didominasi oleh warna abu-abu itu mengangkat judul International Workshop on Conservation of Archaeological Waterlogged Wood yang diadakan di UGM, tanggal 19 Januari 2015. Berhubung kuliah S1 saya berhubungan dengan kayu, rasa tertarik tiba-tiba muncul. Rasa penasaran itu membuat saya mencari informasi lebih lanjut tentang acara itu.

Saturday, April 2, 2016

Bertualang ke Florence bersama Langdon


Penampakan novel Inferno
Sumber; Koleksi Pribadi
Terbangun di rumah sakit yang berada di luar negeri membuat Robert Langdon, seorang Profesor bidang ikonologi dan simbologi dari Universitas Harvard, benar-benar kebingungan. Dia terbangun di Florence, Italia, setelah mengalami mimpi buruk yang benar-benar berbekas di memorinya. Baru saja terbangun dia  harus menghadapi ancaman dari seseorang yang mencoba merenggut nyawanya.

Kali ini Dan Brown kembali lagi dengan kisah-kisah thrilller dengan tetap menghadirkan Robert Langdon sebagai tokoh utama. Novel ini telah lama terbit, namun kebetulan saya baru bisa menyempatkan waktu untuk menyelesaikan review ini. Brown tak pernah berhenti menampilkan sosok Langdon sebagai seorang profesor yang selalu cerdas memecahkan teka-teki berhubungan dengan simbol-simbol. Saking cerdasnya saya berpikir, apa mungkin ada orang akademisi secerdas itu yang otaknya seolah-olah seperti komputer kecepatan tinggi yang bisa mengakses ingatan dengan cepat setelah melihat fakta-fakta yang dia temukan. Jika ada yang menyukai tv serial Perception, Robert Langdon mirip seperti tokoh Daniel Pierce (diperankan oleh Eric McCormack). Bedanya, Daniel Pierce ahli neurosains yang juga dosen dan sering dimintai oleh FBI untuk memecahkan kasus-kasus yang diduga pelakunya menderita kelainan syaraf. Daniel Pierce juga menunjukkan kecerdasan luar biasa yang bisa mendiagnosis berbagai kelainan syaraf secara tepat. Andai di Indonesia bisa menemukan profesor-profesor seperti mereka.

Thursday, February 25, 2016

Pergi untuk Kembali - Versi PK-50 Jogja dan Sekitarnya

Halo.. terima kasih sudah meng-klik link yang saya berikan di notes nya. Setidaknya membuktikan kalau kalian penasaran sama pesan-pesan dari saya. Hitung-hitung sekalian promo dan mengaktifkan blog. Luar biasa teman-teman awardee PK-50 Jogja (dan sekitarnya) yang sejak Oktober lalu saling kenal dan sampai sekarang masih terus kontak (terima kasih Menyapa Indonesia yang memberikan kesempatan untuk itu). 

Tanpa berbasa-basi, ini pesan buat teman-teman ya. 


Buat Yhone Arialistya
Luar biasa wakil ketua Menyapa Indonesia PK-50 ini. Pertama kali bertemu saat kopdar bareng PK-50 Jogja versi awal. Kita berhasil memecahkan rekor sebagai regional yang pertama kali kopdar. Sebuah pencapaian yang luar biasa. 
Selamat menjadi mahasiswa, semoga nantinya menjadi ahli entomologi handal yang disegani. Lulus tepat waktu dan bisa melanjutkan lagi S3 nantinya (semoga bisa melebarkan sayap ke abroad ya!). Tapi jangan lupa sebelum lanjut S3, nikah dulu ya. Semoga segera menemukan sang jodoh yang lama dinanti.



Buat Bagus Gilang Pratama 
Selamat datang di kehidupan Jogja Mr. Begal (dibaca seperti baca bebek). Sejauh mata memandang, kayaknya kamu menikmati banget hidup di kota ini. Akhirnya dapat menghilangkan image awardee yang selalu sendiri. Di Jogja nampaknya akan semakin rame dengan kedatangan teman-teman yang kuliah di UGM.Semoga berhasil meyakinkan kanjeng mami untuk berkeluarga saat kuliah. 
Sesekali minta bantuan lagi untuk mengantarkan rekan-rekan yang mau mengajar, semoga mendapat balasan yang setimpal buat kebaikannya. 
Selesai S2, semoga langsung mendapat tempat yang pas, entah lanjut kuliah di King Saud atau jadi dosen di Lampung sana. Insya Allah kalau rizki nggak ke mana. Jangan beralih profesi jadi BEGAL!