Monday, December 20, 2010

Rantai Gajah

Bukan kali pertama saya mengikuti sebuah training motivasi. Sudah berkali-kali saya merasakan luapan energi positif dari sang motivator yang mampu membangunkan singa yang tertidur di dalam diri saya. Dengan pandainya sang motivator memainkan hati ini menjadi gembira, sedih, bersemangat, malu, bahkan menjadi berani mati. Sayang suasana itu seringkali hanya terjadi sesaat dan hanya terjadi di tempat berlangsungnya training entah outdoor maupun indoor. Ingin sekali rasanya jika setiap saat ada motivator yang memberikan suntikan semangat di saat kejenuhan melanda, kemalasan menjangkit, dan pikiran negatif menghantui diri ini. Apa bisa?
tanyakan saja pada rumput yang mulai bertumbuhan di bekas lahan yang terkena erupsi Merapi.

Saya sudah sering ikut training, bolehlah saya sekali-kali menjadi motivator sesaat.

Saudara-saudara tahu cara menjinakkan gajah liar?
Kalau belum tahu, ayo kita belajar bareng.!
Anda takut? Jangan khawatir saya cuma ingin anda membayangkan prosesnya.

Ayo kita mulai.
Bayangkan seorang seekor gajah liar yang tingginya setinggi bulldozer sedang menginjak-nginjak bola kaki, nampaknya dia sedang kesal akibat kekalahan kesebelasan Gajah Jaya FC. melawan Mitra Jerapah FC. Nampaknya kita harus lebih berhati-hati, kesalahan sedikit saja nyawa kita bisa terpental. Langkah pertama yang harus kita lakukan adalah menyiapkan senapan lengkap dengan peluru bius. Jangan lupa bawa cadangan! karena saya khawatir tembakan pertama kita meleset dan mengenai Pak Lurah persis seperti film-film lawak.

Ok.. bukan saatnya untuk bercanda, bidiklah gajah liar itu. Usahakan agar tembakan kita tidak begitu melukainya, karena tujuan kita hanya membius bukan untuk membunuhnya. Tetap fokus..fokus..fokus.. TEMBAK!

"CLUUP" tembakan berhasil menghujam di pahanya, tapi jangan senang dulu. Lebih baik kita ingat-ingat lagi apakah peluru bius tadi dosisnya sudah tepat atau belum atau jangan-jangan dosisnya cuma cukup untuk membuat ayam jago merem sebentar.

Alhamdulillah gajah benar-benar sudah tumbang. Tarik nafas panjang sekarang..
Ayo tarik!
Tahan.. terus tahan lagi.. tahan.. sebentar ya saya mau mengerjakan laporan praktikum dulu.

Ok. nampaknya teman-teman tidak bisa dibohongi. Ayo kita lanjutkan proses penjinakkan gajah.

Siapkan rantai besar yang tidak bisa dipatahkan oleh sang gajah. Ikatkan di kakinya dan tambatkan rantai pada pohon besar yang diperkirakan bisa menahan gajah. Jangan lupa estimasi waktu berapa lama bius akan bertahan. Jika efek obat bius sudah habis, lebih jangan mendekati jangkauan gajah. Saya khawatir otak anda akan bergeser 90 derajat gara-gara diinjak gajah.
Secara naluriah gajah akan mencoba berdiri dan segera mencari tempat yang lebih nyaman untuk dirinya. Tapi sayang rantai itu mampu manahan si gajah dengan baik. Jatuh bangun Aku mengejarmu gajah mencoba melarikan diri. Berkali-kali dia coba berlari dan berkali-kali pula dia terjatuh. Sebagai manusia yang baik dan suka menabung ada baiknya kita beri dia makan, tapi tolong dia bukan manusia jadi jangan kasih dia burger, sosis, nugget, dan lain-lain. Saya khawatir si gajah nanti kena kanker, stroke, atau serangan jantung, jadi kasih tumbuh-tumbuhan aja.

Gajah akan merasa tentram, karena tanpa perlu capek-capek mencari rumput dan lain-lain. Cukup tidur-tiduran aja. Situasi memanjakan ini membuat gajah menjadi lebih tenang dan nyaman. Begitulah prosesnya hingga gajah mulai tidak memberontak lagi.

Inilah proses yang sesungguhnya, ayo kita ganti rantai besar tadi dengan tali yang kekuatannya lebih kecil dan ikatkan pada tiang yang kecil. Maka kita akan melihat sebuah proses yang bisa disebut rekayasa sosial, gajah yang pada awalnya bersemangat memberontak kini menjadi gajah yang pemalas. Gajah itu tidak mau lagi mencoba kabur dengan memutuskan tali atau mencabut tiang. Gajah itu sama sekali tidak mencoba untuk lagi, akibatnya gajah menjadi lebih jinak dan nampak seperti tidak berdaya lagi untuk melarikan diri.

Hikmah yang coba kita gali di sini adalah lenyapkan "RANTAI GAJAH" yang mengekang dirimu. Jangan pernah biarkan apa yang kita pikirkan menghambat kita untuk berbuat lebih. Jangan sampai kita menjadi lemah hanya karena apa yang kita pikirkan, persis seperti gajah tadi. Padahal jika dia mau berusaha sedikit lagi, bisa dipastikan dia bisa kabur dan kembali ke belantara. Sayangnya itu tidak terjadi lagi, RANTAI GAJAH telah menghancurkan masa depannya.
Jangan sampai itu terjadi pada diri kita! PUTUSKAN RANTAI GAJAHMU!

Silakan tuliskan RANTAI GAJAH yang melekat pada diri anda!
..................................................

bersambung..

Sunday, November 28, 2010

PERINGATAN YANG KREATIF

Dalam iklan-iklan produk, kita sudah terbiasa dengan kata-kata magnetis yang terkadang cukup efektif membius pikiran dan akhirnya menguras dompet kita. Kata-kata itu memiliki daya hipnotis dan dibutuhkan kreatifitas tinggi untuk menyusunnya, sehingga harga kata-kata itu menjadi sangat mahal sesuai dengan daya yang dihasilkannya.

Suatu hal yang menarik di lingkungan sebuah perumahan di Sleman. Nampaknya penggunaan kata-kata berdaya magnetis sudah merambah dalam bidang keamanan lingkungan. Silakan anda baca tulisan pada foto di bawah ini.


Jika kita baca tulisan yang ada pada foto di atas, nampaknya kita akan biasa-biasa dan hanya menganggapnya angin lalu. Susunan kata-katanya sudah lazim digunakan, memang cukup untuk memperingatkan orang (pemulung, pengamen, pengemis, dan pencari sumbangan), tapi kurang nyeni dan kurang melekat. Bagaimana dengan foto di bawah ini?



Tulisan di atas sangat menarik, dengan pilihan cat yang tepat (entah sengaja atau tidak menggunakan warna merah) maka papan peringatan ini menjadi sangat mengerikan dan menimbulkan pengaruh kuat ke alam bawah sadar pembacanya sehingga secara tidak sadar pemulung akan takut untuk sekedar masuk apalagi mencuri.

Kreativitas tidak melulu hanya dibutuhkan dalam periklanan, hiburan, dan seni. Aspek keamanan lingkungan pun ternyata menuntut kreativitas agar menjadi lebih efektif dan ampuh.

Terima kasih untuk perhatian anda pada catatan ini.







Tuesday, November 9, 2010

Sudah Benarkah Kita?

Pasca letusan hebat Gunung Merapi pada Jumat dini hari pekan lalu, ada banyak perubahan yang terjadi di Jogja. Akibat meluasnya zona bahaya di sekitar Gunung Merapi yang menjadi 20 km dari puncak gunung, memaksa para pengungsi untuk berpindah ke pengungsian yang lebih aman. Warga kota Jogja pun menyambut kedatangan para pejuang dengan tangan terbuka, mulai dari gerakan nasi bungkus, relawan yang berasal dari berbagai kalangan, hingga penggalangan dana di banyak tempat. Letusan ini memang luar biasa, tetapi lebih luar biasa lagi dampak positifnya bagi hati-hati gersang yang terasa tersirami kembali.

Pagi itu saya sama sekali tak menyadari bahwa letusan itu merupakan letusan yang cukup dahsyat. Saya hanya merasakan bahwa hujan abu kembali terjadi seperti sebelumnya pada tanggal 30 Oktober. Akses berita yang macet akibat listrik padam membuat saya sama sekali tidak tahu apa yang terjadi pada dini hari itu, yang saya tahu hanyalah laporan praktikum yang batal saya kerjakan gara-gara listrik padam.
Tanpa rasa bersalah saya sarapan di warung Bang J dan teman saya nampak tergesa-gesa menghampiri warung tempat saya makan.
"Bu, pesen nasi telornya 20 bungkus?"perkataan teman saya yang membuat saya sadar bahwa ada yang tidak beres hari ini.
Ternyata nasi itu akan diberikan kepada pengungsi yang telah dievakuasi ke wilayah kota dan diperkuat pula oleh berita yang saya saksikan di salah satu televisi swasta tanah air. Betapa sedihnya hati ini, setelah menyadari apa yang telah saya berikan kepada mereka. Saya rasa belum ada.

Hari itu, Jumat 5 November 2010, saya ada kuliah pagi. Saya pergi ke kampus dengan perlindungan topi, jaket, masker, dan slyer. Mata terasa perih akibat abu-abu yang beterbangan, ternyata abu itu mengandung silikat dan berbahaya jika terhirup atau terkena mata. Sesampainya di kampus, kelas masih terasa sepi dan dosenmu tak kunjung datang sampai jadawal kuliah berakhir. Akhirnya pihak akademik menyatakan bahwa kuliah diliburkan dan ditambah dengan SK Rektor yang semakin memperkuat kenyataan bahwa kuliah akan diliburkan hingga 13 November 2010.

Berita dari media massa + SK rektor yang menyatakan bahwa perkuliahan diliburkan ==> banyaknya mahasiswa yang pulang ke kampung halaman atau ke tempat keluarganya

Reaksi di atas memang benar-benar terjadi, berita yang disaksikan oleh keluarga para mahasiswa di rumah masing-masing membuat tangan mereka refleks untuk mengangkat telepon untuk sekedar menanyakan kabar atau to the point memerintahkan agar segera pulang. Setelah ditambahkan campuran dari "senyawa" SK Rektor maka reaksi benar-benar terjadi dan menghasilkan tekad bulat mahasiswa untuk angkat kaki dari Jogja. Hal ini berakibat melonjaknya arus angkutan yang mengangkut para mahasiswa ke daerah tujuan masing-masing.

Saya, sebagai pihak yang tidak pulang, beranggapan bahwa tindakan para mahasiswa yang keluar dari Jogja itu salah. Banyak teman-teman lain juga beranggapan seperti itu, alasannya para pejuang sangat membutuhkan peran dari mahasiswa untuk membantu meringankan penderitaan mereka. Peran apapun yang diambil oleh mahasiswa untuk meringankan penderitaan mereka pasti sangat berharga. Itulah anggapan dari sebagian pihak atas peristiwa mudik masal ini.

OK. Itu adalah anggapan sebagian pihak, apakah pendapat itu bisa dikatakan benar? Saya rasa tidak layak pendapat ini dikatakan benar. Alangkah baiknya kita telusuri alasan kepulangan mereka. Apa yang kita rasakan ketika nyawa seseorang yang kita sayangi sedang terancam? Anda juga punya jawaban masing-masing untuk pertanyaan ini, jadi saya tidak akan menyalahkan jawaban anda. Menurut info yang saya ketahui ada beberapa orang tua dari mahasiswa yang benar-benar khawatir dengan keselamatan anaknya sehingga menginginkan anaknya, apakah kita mau menyalahkan orang tuanya? Apakah kita mau mengutuk orang tuanya atau mengutuk anaknya gara-gara kejadian ini?

Perbedaan pendapat itu terjadi di mana saja, dalam berbagai lini kehidupan. Permasalahan tentang pulangnya mahasiswa hanyalah sedikit contoh dari perbedaan pendapat antara orang satu dengan orang lainnya. Kesalahan utama kita adalah perilaku yang suka menyalahkan orang lain. Seharusnya kita berhenti mengatakan "Kamu salah!", melainkan mengatakan "Apakah saya sudah benar?".

Terkadang emosi merusak keharmonisan dari perbedaan pendapat, akibatnya terjadi upaya pembenaran atas tindakan sendiri dan menolak mentah-mentah pendapat yang bisa jadi lebih benar. Sesuci apakah kita hingga berani mengatakan bahwa orang lain salah sedangkan kita sendiri tidak tahu tentang kebenaran yang ada. Apakah kita bisa men-judge mahasiswa yang mau menyelamatkan nyawa dirinya dan menganggap tindakan kita tetap bertahan di daerah yang berpotensi bencana dengan menjadi penolong untuk nyawa-nyawa lain adalah tindakan 100% benar? Kita bukanlah manusia yang bebas salah dan dosa, kita hanya manusia yang dalam hati nurani selalu ingin melakukan hal dengan benar namun nafsu terkadang merusaknya.

Satu lagi hal yang menggelitik pikiran saya, apa yang menyebabkan bencana masih terus berlangsung. Satu sama sama lain berteriak dengan lantang bahwa orang lain yang salah, entah karena perbuatan syirik, pergaulan bebas, atau tuduhan-tuduhan menyakitkan lainnya, tanpa instropeksi selama ini apa yang telah saya lakukan? Seperti yang saya katakan sebelumnya nafsu yang akhirnya berkuasa, dan serasa kitalah manusia yang paling benar.

Siapa yang mengetahui kebenaran sejati? Jawaban ini mudah-mudahan dapat mengakhiri pertikaian yang terjadi karena perbedaan pendapat yang tak pernah berujung. Saya suka menggunakan analogi kalkulator agar anda lebih mudah menangkap maksud saya. Kalkulator dibuat oleh manusia, dalam pengoperasiannya angka yang dihasilkan kalkulator adalah benar jika angka tersebut sesuai dengan yang dihitung oleh pembuatnya secara manual. Ada kalanya kalkulator menghasilkan angka yang salah saat pengoperasiannya, maka siapa yang mengetahui kalau angka itu salah? Tentu jawabannya adalah manusia sebagai pembuatnya atau jangan-jangan kalkulator bisa mengidentifikasi sendiri kesalahannya.

Dari analogi tadi (semoga saja teman-teman paham), maka saya ingin menyampaikan bahwa benar atau salahnya pendapat kita seharusnya digantungkan bukan berdasarkan nafsu kita yang ingin selalu dianggap benar. Melainkan berdasarkan Pencipta kita, saya yakin anda bukanlah Atheis yang tidak mengakui adanya Pencipta. Apapun itu, sandarkan kepada Pencipta kita, jangan malah sibuk menyalahkan orang lain. Boleh kita menyalahkan orang lain, jika kita sudah tahu kebenaran yang ditunjukkan oleh Pencipta kita. Sebagai Muslim, saya yakin Pencipta saya (ALLAH) menunjukkan kebenaran melalui ayat-ayatnya yang berupa ciptaan-Nya (alam, manusia, kehidupan) maupun dari firman-Nya yang termaktub dalam Al Quran. ALLAH juga mengutus salah seorang dari jenis kita sendiri (manusia), yaitu Nabi Muhammad SAW yang terbebas dari dosa untuk menunjukkan kebenaran kepada kita semua.

Saya tidak mengatakan apa yang saya uraikan dalam tulisan ini benar, tetapi 1 hal yang saya yakini benar dan tidak bisa diganggu gugat lagi adalah Wallahu alam bis showab (Allah knows what is the correct).

Thursday, October 21, 2010

KEISENGAN YANG BERHADIAH


Fasilitas Wi-Fi di kos-kosan ternyata belum mempengaruhi kuantitas saya menulis. Inspirasi-inspirasi yang menghinggap menjadi lenyap begitu saja dimakan oleh kebingungan-kebingungan akan kesibukan yang nampaknya semakin bertambah saja. Begitulah fitrahnya manusia, urusannya lebih banyak daripada waktu yang telah disediakan Allah untuk kita.

Beberapa hari yang lalu, saat Kota Jogja dibasahi oleh tetesan hujan dari sore hingga malam hari, saya membuka si Pico dan mengetikkan facebook.com pada browser Safari yang terinstall di netbook mini ini. Facebook sampai saat ini masih eksis dalam mempertemukan saya bersama teman-teman yang jauh di mata. Tapi rasanya sepi tidak ada notification di account Facebook saya. Saya iseng-iseng untuk membuka conversation dengan seorang dosen muda Fakultas Kehutanan UGM yang bernama Nawari Akhmad. Saya awali dengan salam, “Assalammu'alaikum”. Tidak berapa lama balasannya datang “Waalaikumsalam”. Saya hanya pernah sekali berbincang dengan beliau dalam dunia “nyata”, untuk itu saya mencoba memeperkenalkan diri.
Berhubung saya tahu beliau sudah menjadi penulis buku jadi saya mencoba meminta alamat blog yang beliau punya. Saya diberi alamat blog itu namun sayang sudah tidak ada update lagi. Saya mulai mengajak beliau berbincang tentang buku yang beliau tulis.

Setahu saya beliau sudah menerbitkan 2 buku, yaitu Analisis Statistik dengan MS. Excel 2007 dan SPSS 17 dan Analisis Regresi dengan MS. Excel 2007 dan SPSS 17. Ternyata selain 2 buku itu masih ada 2 buku lainnya yang belum diterbitkan dan sudah masuh ke pihak penerbit. Mantap juga. Dua buku itu adalah tentang rancangan percobaan dan satunya lagi statistik non parametrik. Bahkan beliau juga mengatakan sekarang sedang menyusun buku tentang pengolahan citra digital bidang kehutanan. Buku yang beliau tulis kebanyakan memang berhubungan dengan komputer. Ada juga tentang riset operasi yang di dalamnya ada linear programming dan goal programming.

Semangat berbagi beliau memang patut diacungi jempol dan keahlian yang spesifik memang harus mulai dirintis dari sekarang. Lalu apa ya keahlian saya? Dulu saya punya hobi menggambar, banyak ha yang saya gambar. Saya bisa menggambar Power Ranger, robot-robotan, kartun, rumah, mobil, and many more. Seiring berjalannya waktu saya merasa kok tidak ada karya yang dihasilkan dari keahlian ini. Akhirnya kandaslah hobi itu, sedangkan di dunia kuliah saya mendapati hobi baru yang lebih menarik. Mirip-mirip menggambar tapi lebih berwarna (maklum saya adalah contoh yang dalam mewarnai gambar secara manual) yaitu desain grafis dengan media komputer. Tapi setelah dipikir-pikir agak berat juga, maklum saya kuliah di Kehutanan bukan di institut seni, apalagi dengan menggunakan si Pico yang kurang cocok kalau digunakan untuk desain grafis.

Kembali ke Mas Nawari, dari perbincangan ini saya jadi tahu bahwa ada buku yang beliau rancang karena beliau pernah menjadi Menteri Pengembangan Sumber Daya Manusia LEM FKT (Lembaga Eksekutif Mahasiswa Fakultas Kehutanan). Alumni yang pernah menjalani pendidikan S1 di Jurusan Konservasi Sumber Daya Hutan ini mengatakan bahwa kita (pen: Fakultas Kehutanan) lemah dibidang metode penelitian. Alasan ini membuat beliau mengadakan Diklat Metodologi Penelitian sekitar tahun 2002 di bawah naungan LEM FKT. Namun dari sekian pembicara yang ada beliau merasa kurang puas karena pembicaraannya masih mengawang-ngawang dan tidak bisa mendekatkan mahasiswa pada pada tools dan obyek penelitian. Oleh karena itu beliau mencoba menulis buku dan mengatakan bahwa idealnya diadakan Diklat Metodologi Penelitian kepada mahasiswa tentang bagaimana mengenal obyek penelitian (misal datang ke lapangan) kemudian menggali hipotesis. Menurut beliau, siapa yang bisa memastikan mahasiswa yang banyak itu memikirkannya bahwa itu (pen: Diklat Metodologi Penelitian ) penting kebanyakannya mereka baru sadar itu penting ketika akan melakukan penelitian.

Saya mencoba menanyakan kepada beliau apakah dosen belum sampai ke tahap itu? Ternyata tidak semua dosen mampu merancang konsep yang bagus dalam riset. Meskipun saya belum mengambil Metodologi Penelitian, saya merasa perbincangan singkat ini bisa membantu saya nanti. Titik tekan dari perbincangan ini, Mas Nawari menginginkan mahasiswa FKT mengadakan kembali Diklat Metodologi Penelitian dengan mengundang pakar-pakar penelitian eksak dan sosial sehingga bisa membantu kita belajar dengan baik
menjadi akademisi Universitas Gadjah Mada yang handal.

Azan Isya mengakhiri perbincangan ini. Saya menulis ini, karena sudah janji mau share ke teman-teman, semoga saja di antara teman-teman ada yang tertarik untuk mengadakan Diklat itu. Terima Kasih.

Salam Catatan-Rimbawan









Tuesday, September 28, 2010

Pertemanan Sukses

Sepertinya blog ini sudah berdebu setelah ditinggalkan oleh penulisnya yang pergi entah ke mana. Sudah saatnya Catatan Rimbawan kembali berbagi kepada sahabat-sahabat semua.

Liburan lebaran kemarin saya akhirnya bisa menyempatkan diri untuk pulang dan menginjakkan kaki di Kaltim setelah 1 tahun lebih harus menahan diri untuk pergi ke sana. Rasa-rasanya banyak sekali yang berubah dengan keluarga di rumah, Rendra (kakak) dan Ilmi (adik paling bungsu) terlihat lebih gemuk daripada sebelumnya dan Dayat (adik saya yang lebih tua dari Ilmi) badannya sudah setinggi saya. Bapak dan Ibu tidak banyak berubah. Suasana rumah juga banyak berubah, mulai dari susunan-susunan perabot hingga ada perabot-perabot yang baru pertama saya lihat. Semuanya kembali me-recharge pikiran saya setelah saya merasakan hidup di sebuah ruangan yang berukuran kira-kira 3 x 3 m. Nikmat rasanya merasakan kembali masakan ibu dan menikmati makan bersama keluarga.

Saya pulang ke Tenggarong, kota yang telah membesarkan dan banyak mendidik saya hingga menjadi seperti saat ini. Betapa nikmatnya sekolah di sana, maklum saja SPP sudah digratiskan sejak saya SD. Namun seperti yang biasa terjadi di Indonesia masih ada saja bisnis-bisnis yang mengotori "kegratisan" ini, entah dengan trik kewajiban membeli buku teks, seragam, dan lain-lain. Saya masih menikmati sistem yang mencekik ini hingga saya lulus SMP.

Atas saran orang tua, saya melanjutkan studi SMK di sebuah kota kecil yang bernama Bontang. Suasana yang baru mengiringi langkah saya selama 3 tahun. Saya akui biaya pendidikan di sana adalah Rp.0,00. Tidak ada bisnis sampingan oknum-oknum pendidik, rasanya bahagia sekali jika seluruh rakyat Indonesia bisa merasakan apa yang saya alami. Saya sangat merasakan penduduk kota ini sangat heterogen, ada Kutai, Banjar, Dayak, Bugis, Mamuju, Toraja, Jawa, Padang, Sunda, dan lain. Wajar saja, kota ini nampaknya memang tidak memiliki pendudk asli. Saya kira keberadaan 2 perusahaan besar, yakni PT. Pupuk Kaltim dan PT. Badak NGL, yang membuat banyaknya pendatang yang mencoba mengadu nasib di kota yang memiliki slogan Kota TAMAN ini. Saya pun termasuk pendatang itu pada 4 tahun yang lalu.

Saya menyempatkan diri untuk merasakan kembali udara Bontang, bukan lagi untuk urusan studi melainkan ingin bertemu sahabat-sahabat yang pernah memberi warna tersendiri dalam hidup saya selama 3 tahun. Nampaknya kekompakan yang dibangun sejak tahun awal kami bertemu sampai sekarang belum banyak pudar. Setiap orang sudah punya kehidupan masing-masing, ada yang sudah bisa mencari uang sendiri, ada yang masih menunggu panggilan dari perusahaan, ada yang serius melanjutkan studi di bangku kuliah, dan ada juga yang kuliahnya sekedar mengisi waktu. Saya bisa kembali bercengkrama dan makan-makan bersama. Iri rasanya melihat yang sudah memiliki kejelasan nasib, tidak seperti saya yang mungkin akan membawa perubahan yang baik pada negeri ini atau hanya akan menambah deretan pengangguran tak produktif. Kekompakan itu memang masih ada, tapi terkadang ada juga temen-teman yang kurang begitu antusias dengan pertemanan ini. Saya dapat mengambil hikmah dari kunjungan ini bahwa "pertemanan yang sukses bukanlah pertemanan yang terjadi hanya karena ada kepentingan, melainkan karena adanya keterikatan hati".

Hidup ini memang tak tentu, seperti ban sepeda, terkadang berada di atas, suatu ketika berada di bawah. Tidak ada masalah jika suatu saat kita berada di bawah, dengan catatan kita haruslah bersabar dan berikhtiar untuk kembali ke atas. Begitupula jika kita ada di atas, kesombongan hanya akan menjatuhkan kita dengan rasa sakit yang tak tertanggungkan.

Karena masih dalam bulan Syawal, saya Hairi Cipta mengucapkan Minal Aidzin Wal Faidzin, mohon maaf lahir dan batin.

Tuesday, July 27, 2010

Launching Pin KMIK



KMIK telah melakukan launching pin yang terselanggara dengan bekerjasama bersama cat-rim design dan OMG (Outlet Muslim Gaul). Pada launching kali ini KMIK menghadirkan 10 desain berbeda. Keuntungan yang akan anda peroleh jika membeli pin ini, yang pertama adalah anda akan mendapatkan pin dengan desain unik, yang kedua anda bisa berinfaq untuk acara Hiro (Harmoni Romadlon di Kehutanan) 1431 H. Berikut kami tampilkan rincian masing-masing desain:

1.Kuliah selingan

Ide untuk membuat desain terinspirasi dari buku yang ditulis oleh Arief Budiman S.Sn yang berjudul Tuhan Sang Penggoda. Di dalam buku itu dikutip kalimat dari seseorang bernama Pak Azis. Kaimat itu berbunyi “Kerja itu cuma selingan, untuk menunggu waktu sholat”.

2.The Best Ummah


Sebagai umat Muslim, kita mendapat sebutan Umat terbaik terbaik yang termaktub dalam Surat Ali’Imron ayat 110. Namun tidak semudah itu mendapatkan gelar itu, persyaratan untuk menjadi umat yang terbaik adalah mengajak pada yang ma’ruf, mencegah dari kemunkaran, dan beriman kepada Allah.

3.Jalan Rasul


Jika kita lihat dari tampilan visualnya maka kita mungkin sudah tahu bahwa ini mirip dengan logo salah satu brand softdrink yang beredar hampir di seluruh penjuru dunia. Brand yang sangat terkenal ini saya manfaatkan untuk mengambil perhatian agar bisa membaca tulisan di atas pin itu.

4.KMIK United


Desain ini terinspirasi oleh klub sepakbola yang sangat terkenal namun saya secara pribadi tidak suka dengan logo yang digunakan. Logo itu bergambar musuh umat manusia, oleh sebab itu saya modifikasi agar terlihat lebih islami.

5.Hirobook

Hiro sebagaimana yang telah saya sebutkan di atas adalah singkatan dari Harmoni Romadlon di Kehutanan. Untuk mengawali Romadlon tahun ini, kami segenap dari panitia Hiro mengucapkan Marhaban Yaa Romadlon.

6.We Will Not Go Down


Desain ini terinspirasi dari lagu yang dinyanyikan oleh Michael Heart. Semoga saja pin ini bisa menjadi pengingat terhadap saudara-saudara kita yang masih teraniaya di bumi Palestina.

7.Muslim 100%
Untuk keempat kalinya saya memodifikasi brand dari perusahaan besar. Saking melekatnya logo itu pada benak kita sehingga jika dilihat dari jauh kemungkinan orang akan langsung mengira itu adalah brand itu. Namun jika dilihat dari dekat, pin itu bertuliskan Muslim 100%.




8. Jangan Kebobolan

Sepakbola merupakan olahraga yang sangat digemari oleh banyak orang di seluruh penjuru dunia. Oleh karena itu saya mencoba untuk mengemas sepakbola agar cocok dengan suasana Romadlon. Maksud dari kalimat “JANGAN SAMPAI KEBOBOLAN DI BULAN ROMADLON” adalah ibarat permainan sepakbola, tim yang gawangnya kebobolan adalah tim yang gagal mempertahankan diri. Dari kalimat itu terkandung pesan agar kita berusaha mempertahankan gawang (ibadah) kita dan berusaha mencetak gol (tambahan amalan-amalan lain) sebanyak-banyaknya ke gawang lain.

9.General Forester


Tahun ajaran baru ini di Fakultas Kehutanan tidak ada lagi jurusan Teknologi Hasil Hutan, Manajemen Hutan, Budidaya Hutan, dan Konservasi Sumber Daya Hutan. Tahun ini akan diberlakukan General Forestry, sehingga pin ini bisa digunakan oleh semua mahasiswa S1 Fakultas Kehutanan yang akan menjadi General Forester.

10.Save Earth



inspirasi dari Save Earth
Desain ini terinspirasi dari logo International Year of Biodiersity. Pesan yang akan saya sampaikan adalah agar kita semua bersama menyelamatkan bumi dari kehancuran karena ulah konyol kita. Memang sudah pasti bumi ini akan hancur tapi alangkah baiknya kita bukan jadi pihak yang mempercepat kehancuran itu dan jangan sampai anak cucu kita yang merasakan dampak dari ulah kita. Islam pun telah mengajarkan banyak hal untuk untuk menjaga lingkungan, sehingga tidak salahnya KMIK mensyiarkan hal itu pesan ini melalui pin.

Tertarik dengan pin-pin di atas? Hubungi CEO cat-rim design (Hairi) di no. 0852 50 699 811.
Untuk sementara hanya berlaku untuk warga JOGJA. Nantikan desain-desain pin yang lebih kreatif dari KMIK.

Wednesday, July 21, 2010

Wirausahawan Tidak Tua

Hari berganti hari, tidak terasa sudah 1 tahun lebih 21 hari saya berada di kota Jogja. Banyak sudah yang dilalui, suka dan duka, kenyataan pahit dan manis, orang baik dan orang jahat, nilai yang bagus dan nilai yang tidak layak dipertontonkan, pemandangan indah dan jorok, orang berpendidikan dan yang tidak, bangunan antik dan modern, suku satu dan suku yang lainnya. Semuanya bersatu padu menjadikan kota ini menjadi kota yang begitu kaya dengan keberagaman ini. Kekayaan inilah mungkin yang menyebabkan banyaknya pelancong yang mengarahkan tujuannya ke kota pendidikan ini.

Salah satu kekayaan Jogja yang paling saya banggakan adalah … toko buku. Terhitung sudah puluhan kali saya mondar-mandir ke toko buku untuk sekedar baca gratis ataupun menukarkan beberapa lembar uang dengan sebuah buku . Belasan buku sudah saya beli di sini, suatu hobi yang dulunya tidak bisa tersalurkan ketika masih tinggal di Kalimantan Timur. Dua toko buku favorit saya di Jogja adalah Togamas dan Gramedia. Togamas saya senangi karena diskonnya, sedangkan Gramedia tempatnya nyaman dan lebih lengkap isinya.

Kemarin sore saya mampir ke toko buku Gramedia. Letak Gramedia yang saya kunjungi cukup strategis dan lumayan dekat dengan tempat tinggal saya, sehingga tidak perlu bersusah payah untuk “bersilaturahim” dengan buku-buku. Buku-buku dengan berbagai pilihan ditawarkan, mungkin sama dengan Gramedia yang ada di tempat saudara-saudara berada sekarang ini.

Awalnya tujuan saya ke Gramedia adalah untuk membeli kartu uno untuk seorang teman, namun ternyata tidak ada. Karena sudah terlanjur sampai di sana, saya memilih untuk tidak langsung pulang dan ingin baca buku gratis dulu. Ternyata buku yang baru banyak yang bagus-bagus. Sebenarnya ingin beli, tapi saya sudah terlanjur banyak keluaran untuk hal-hal lain.

Omong-omong soal buku, saya sempat tertarik dengan buku-buku bertema wirausaha. Ada spirit yang tidak bisa saya jelaskan jika melihat orang –orang yang sukses dalam bidang wirausaha. Rasa-rasanya ada sesuatu yang lebih jika kita memutuskan untuk berwirausaha. Nampaknya saya tertarik ingin menancapkan karier saya di bidang wirausaha. Selain bisa mandiri, kita juga akan tidak akan terikat banyak peraturan. Sudah banyak wirausahawan Indonesia yang sukses dan dapat merengkuh omzet hingga milyaran rupiah. Satu hal yang sama dari orang-orang sukses itu adalah mereka tidak menjalani proses itu tanpa menghadapi rintangan. Selalu ada rintangan yang seringkali membuat mereka jatuh, tetapi saya tahu mereka tidak akan tinggal ketika sudah terjatuh . Mereka akan bangkit kembali dan menjadikan rintangan itu sebagai pelajaran agar tidak perlu terjatuh lagi.




Buku berjudul Wirausaha Muda Mandiri yang berisi tentang profil-profil wirausahawan muda yang sukses dalam berbagai jenis usaha. Pada posting sebelumnya (baca) saya sedikit me-review mengenai blog KDRI (Kementerian Desain Republik Indonesia), saya tertarik dengan blog itu karena desain-desain grafik menarik dan unik . Tahukah anda pemilik blog itu, Wahyu Aditya, namanya ternyata tercantum pada buku Wirausahawan Muda Mandiri sebagai founder Hellomotion. Sebuah blog (KDRI) yang tidak sengaja saya temukan karena keisengan saya menjelajahi blog yang tercantum di mybothsides.com ternyata dimiliki seorang wirausahawan muda yang kreatif, memiliki banyak prestasi, dan memiliki omzet hingga milyaran rupiah dari usahanya itu. Wahyu Aditya telah membuktikan bahwa memupuk imajinasi masa kanak-kanak bisa menjadi bisnis menguntungkan ketika dewasa. Sejak kecil dia sudah hobi menggambar bahkan sampai sekarang. Dengan Hellomotion dia berharap anak Indonesia tidak perlu jauh-jauh keluar negeri untuk belajar animasi.

Wahyu Aditya

Tidak cuma itu hal yang membuat saya terkejut saat membaca buku itu. Suatu hari saat sedang mengobrol di depan Fak. Kehutanan UGM dengan sahabat saya yang sedang berkunjung ke Jogja. Saya melihat seorang mahasiswa dengan penampilan sederhana, badan kurus dan agak bungkuk, wajahnya nampak kelelahan, dan proporsi kepala yang agak sedikit aneh (jujur ini pandangan saya) berjalan di depan kami. Saya kasihan melihat orang itu, namun kali ini saya harus mengasihani diri saya sendiri. Ternyata orang itu juga menjadi salah satu nama yang tercantum dalam buku itu Wirausahawan Muda Mandiri. Masya Allah, ternyata benar, kita tidak boleh melihat orang dari covernya saja (dari dulu juga udah bener). Orang itu yang saya tahu bernama Syammahfuz Chazali, salah asatu founder PT. Faerumnesia ternyata memiliki segudang prestasi yang jauh sekali dari prestasi yang saya miliki. PT. Faerumnesia bergerak pada bidang usaha yang sedikit jorok karena mereka melakukan pemgolahan gerabah dari kotoran sapi. Nama unik Faerumnesia sendiri berasal dari penggalan kata faeces artinya kotoran, rumen artinya lambung sapi, dan Indonesia (www.banggaindonesia.com). Hebatnya lagi beberapa menit yang lalu ketika ingin memposting ini di warnet, saya melihat dia lagi.


Syammahfuz Chazali

Untuk menjadi orang yang berprestasi kita sebaiknya melihat ke atas kita. Paculah semangat untuk mencapai apa yang ada di atas kita, setelah sampai di atas paculah lagi semangatmu untuk melampaui lebih jauh ke atas. Saat kita mengalami kegagalan, pandanglah ke bawah. Maka kita akan merasa jauh lebih beruntung daripada yang di bawah kita, mungkin inilah yang dinamakan SYUKUR.

gambar pinjam dari:
http://koran-jakarta.com/gambarberita/2009/24.2(4).jpg
http://www.gramediashop.com/images/preview/9789792252842.jpg
http://sphotos.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-snc1/hs140.snc1/5972_231894345187_177373990187_7852466_4570067_n.jpg

Monday, July 19, 2010

Review Blog-blog Mantap

Iseng-iseng daripada tidak sempat posting. Kali ini saya ingin sedikit mereview blog-blog yang saya rekomendasikan untuk paa visitor catatan-rimbawan.

1. Blog ini menarik, isinya adalah berbagai karya desain grafis.. di sini anda bisa mengikuti lomba desain kaos.. coba saja
http://menteridesainindonesia.blogspot.com/

Ini contoh karyanya:

2. Blog yang satu ini adalah blog yang ditulis oleh anak kimia tulen.. inspiratif dan kimia banget.. nyesel kalau gak baca..
http://ziqinium.blogspot.com/

Sedikit contoh tulisannya:

Hari ini adalah hari yang luar biasa bagiku, aku bisa bicara begitu intim dengan seorang Doktor kimia, namanya Dr.Luar Biasa Tak Terkira. Pendidikan menjadi suatu hal yang begitu penting baginya, beliau banyak memberi masukan khususnya buat psikologiku yang lagi unconnected ini. Malam itu, dengan sepeda onthel hasil pinjaman dari si ‘mbah’, kukayuh sepeda itu menelusuri jalan-jalan, menuju koordinat (baca:alamat) yang tertera di buku kecilku, Jl. Beraspal no.120A. Tidak sulit mencari jalan itu, karena setelah tanya sana tanya sini, jalan tersebut sering aku lewati. Beberapa saat kemudian, papan coklat kecil bertuliskan 120A yang menempel di dinding depan sebuah rumah di pojok jalan menghentikan sepedaku. Sedikit memperhatikan akhirnya kuputuskan masuk, pagar hitam kuning (mengingatkanku pada berani dan mawas diri) setinggi perut menyambutku.

3. Blog ini konsisten dengan cerita bersambungnya, dan tentunya ditambah dengan berbagai tulisan inspiratifnya.. Ayo mampir

http://simponi-mind.blogspot.com/

contoh tulisannya:

Nuuuuunnnn, wa`al, qo’la,mi,wa,wama yasturuun. (dengan tergagap-gagap aku membaca al Qur’an)


Bacaanku tadi ternyata membuat teman-teman sedikit terganggu, terbukti sebagian besar berhenti sejenak sambil menoleh kearahku. Malu sic tapi aku juga bingung, ada apa dengan lidahku….
Tepat, aku baru sadar ternyata lidahku kaku, saat kecil dulu aku pernah belajar mengaji selama 3 tahun, ya dulu sudah bisa dikatakan lancar untuk membaca Al Qur’an, ternyata aku sudah melupakan sanse dalam membaca Al Qur’an.
Waduh gimana ini bisa malu nic, apalagi ada Zahra disini, berhenti dulu ah !!!!!
OK, kubulatkan tekad untuk melancarkan bacaan Al Qur’an ku.
Emmmmm, mulai nanti malam, siaaaaap grak!!!

4. Blog berikut merupakan blog yang pertama kali menginspirasi saya untuk menulis di blog. Gaya menulis catatan harian yang dikemas dengan unik sehingga menjadi rangkaian kisah yang menarik untuk dibaca. Wajib mampir..
http://www.nugrahaadiputra.co.cc/

Contoh tulisannya:

Gw memutuskan buat refreshing sejenak dari semua aktifitas “pengurang umur” ini. Pengurang umur? Ya.. hari2 gw berasa sempit dan setelah semua aktifitas itu selesai gw baru nyadar.. loh sekarang udah bulan mei akhir yah..? dan sintingnya gw baru nyadar hari ini.. 7 hari sebelum bulan ini berakhir. Pesrsis kaya kemaren ketika gw ngopi film Doraemon movie yang baru dari Emil. Temen gw sekampus. Gw bergumam dalam hati.. wah doraemon ada versi gambar bagusnya gini yah..? wah.. keren.. tapi ternyata doraemon yang versi keren itu udah ada sejak 2006, dan produksinya terus berlanjut hingga 2009..

5.
Blog ini adalah karya sahabat 1 dengan jurusan saya. Walaupun badannya imut, semangat menulisnya patut kita acungi jempol. Wajib dibaca!
http://mydearish.blogspot.com/

Contoh tulisannya:

Tahukah kalian?
Betapa manjanya hidupku selama ini?
Betapa berlebihnya kasih sayang orang tuaku?
Tahukah kalian, selama ini permintaanku selalu dituruti beliau?
Hanya aku yang mereka pikirkan dibanding saudaraku yang lain.
Hanya aku yang mereka pikirkan semenjak aku lahir tidak sesempurna anak-anak lain
.

6. Blog ini ditulis oleh seorang alumni ISI (Institut Seni Indonesia), Yogykarta. Saya sangat terinspirasi dengan tulisannya, sampai-sampai saya membeli 2 buku yang sudah ditulisnya dan selalu setia mampir ke blognya yang inspiratif.
http://mybothsides.com/

Contoh tulisannya:

Banyak sudah cerita nyata bertebaran tentang keajaiban sedekah. Bagaimana sebuah Blackberry Bold seharga Rp 4,5 jt diperoleh dengan menyedekahkan Nokia E52 senilai Rp 1,2 jt. Sedekah Rp 4 jt kepada panti asuhan dan yatim piatu diganti Allah kontan Rp 40 jt. Biaya pembayaran haji yang Rp 40 jt, diganti Allah persis Rp 40 jt dari panenan hanya 2 bulan setelahnya. Sedekah Rp 200 rb telah menghindarkan operasi polip senilai Rp 7,5 jt. Sedekah Jumat Rp 100 rb diganti Allah Rp 1 jt seminggu kemudian. Sedekah lg Rp 100 rb di hari Jumat diganti lagi Rp 3,5 jt seminggu kemudian. Dan seribu satu kisah lainnya.


Itu tadi 6 blog yang bisa saya rekomendasikan ke visitor, sisanya lain kali ya. Biar ongkos warnetnya gak bengkak..hehe (buka kartu ni)

Jaket KMIK fix


Untuk pemesanan, anda bisa menghubungi:
Ikhwan: Hairi (0852 5069 9811)
Akhwat: Wiga (0857 250 5517)

Thursday, July 8, 2010

Siapa yang Tahu Takdir Kita?

Saya teringat sekitar 460 hari yang lalu saya duduk di dalam sebuah ruang kelas dan mengerjakan soal-soal yang membuat kepala saya terasa seperti tersumbat. Hari itu saya sedang mengikuti UTUL (Ujian Tulis) UGM bersama teman-teman dari Bontang di SMPN 1 Balikpapan, Kalimantan Timur. Saat itu soal yang diujikan ada 3 macam, yang pertama kemampuan IPA (Fisika, Biologi dan Kimia), kemampuan dasar (Matematika, Bahasa Indonesia, dan Bahasa Inggris), dan tes potensi akademik. Saya yang memiliki background SMK, terus terang saya hanya paham beberapa soal dan itu pun sedikit. Suasana ruang kelas yang cukup panas membuat saya dan beberapa siswa dari berbagai daerah di Kalimantan Timur merasa kegerahan. Terlihat dari tempat saya duduk, beberapa orang siswa nampak sangat serius membulatkan lingkaran-lingkaran huruf dengan pensil 2B dan ada juga yang malas-malasan (bahkan tidur) mengerjakan soal-soal yang membunuh itu. Saya sendiri berusaha untuk mengerjakan dengan serius walaupun saya tahu jawaban saya lebih banyak yang ngawur daripada yang benar.

Detik demi detik terus berlalu, waktu semakin tipis yang membuat kadar kepanikan semakin meningkat. Di tengah kepanikan ini, ternyata ada jawaban yang ingin saya ganti dan itu berarti saya menghapusnya. Maka akan muncul reaksi Kegerahan + kepanikan => kekacauan. Saya menghapus dengan serampangan akibatnya kertas menjadi terlipat (seperti yang kita tahu, kertas terlipat bisa membuat kertas jawaban tidak bisa diperiksa oleh komputer). Pupuslah sudah perjuangan selama beberapa jam yang lalu, rasanya saya sudah tahu hasil yang akan saya terima pada 20 hari yang akan datang. Tetapi saya tetap harus ingat apa kata Pak Shoifu, tawakallah kepada Allah. Hal ini membuat saya merasa tidak akan bisa diterima di UGM, universitas tertua di Indonesia.

Hari demi hari berlalu, UAN pun datang. Alhamdulillah soal-soal bisa terjawab dengan cukup yakin, terutama untuk soal matematika. Hampir semua soalnya sudah dijelaskan oleh guru saya yang memiliki cara mengajar yang unik dan saya banggakan , yaitu Pak Indra. Seperti itulah Indonesia, kerja keras menuntut ilmu selama 3 tahun dihargai dengan nilai yang saya dapat dari ujian yang berlangsung selama beberapa hari saja. Kasihan sekali yang tidak lulus, sungguh pendidikan yang kejam.

Waktu pengumuman UTUL UGM yang saya tunggu akhirnya tiba. Pengumuman dapat diakses secara online dan akan keluar pada tanggal 25 April 2009 pukul 00.00 WIB. Berhubung warnet cukup jauh dari tempat saya tinggal, maka saya meminta tolong sahabat saya untuk mengakses pengumuman itu. Sekitar jam 2 dinihari, saya menerima sms dari sahabat saya yang isinya menyatakan saya ‘diterima’ di UGM. Jreng..jreng.. sayangnya saat itu tidak ada kembang api di langit, balon dan kertas beterbangan, tepuk tangan yang membahana, atau lirik “We are the champion my friends..”, yang ada hanyalah sunyi di lantai 2 di sebuah rumah di BTN-PKT. Hanya hati dan wajah inilah yang melonjak gembira dan hampir merasa tidak percaya atas keputusan Allah SWT.

Saat ini 8 Juli 2010 saya menuliskan tulisan ini di dalam sebuah kamar yang tak begitu luas di Asrama Olalolo (Olalolo= harus bisa) di daerah Klebengan, Yogyakarta. Kita tidak pernah tahu apa keputusan Allah terhadap kita, kita hanya bisa berusaha. Kalau kita berhasil itu karena Allah dan jika tidak berhasil berarti Allah telah menyiapkan sesuatu yang baik untuk kita. Teman-teman PKBL angkatan 2008/09 yang belum sempat ke sini ada Radi, Manda, Kasman, Leny, Mario, Busa, Darman, Firza, Adi dan yang lainnya yang tidak bisa tersebut karena keterbatasan ingatan saya. Teman-teman PKBL 2008/09 yang bersama saya di UGM, ada Aniah dan Ridho. Teman-teman PKBL 2008/09 yang ada di Bogor (IPB), Bandung (ITB) , dan Surabaya (ITS dan UNAIR) , ada Rudi, Abdul, Mawar, Ryan, Shadol, Fadli, Rima, Amat, Indri, Sarinah, Tri J, Setya, Hendri, Asma (Udin), dan Purwanti . Saya hanya bisa mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya atas kebaikan dan bantuan-bantuan dari kalian semua. Semoga kalian semua sukses di tempat masing-masing. Kapan ya anak-anak PKBL 2008/09 bisa reunian?



Teman-teman yang sudah menemani saya selama 3 tahun di jurusan Kimia Industri, SMK N 1 Bontang. Ada Agus Mirza, Mu’arif, Lady, Baco’ (Nuryadin), Achfas, Junaid, Dillah, Arman, Harry, Ami’ (Firdinan), Bece’ (Nurdiana), Ayub, Eko Pur, Ardi, Marni, Bayu, Mustafa, Irfan, Eni, Andre, Amat, Mifta, Yogi, Saddam, Aries, Desta, Dimas, Andi, Eko Sp, Annas, Jufri, Riswan, Arqam, Tiong, Adiek, Adhe, dan Viki (yang keluar sebelum waktunya). Terima kasih atas semua jasa yang tak bisa saya hitung banyaknya, semoga kalian semua sukses, dan undangannya jangan lupa ya :). Tanpa kalian saya tidak ada apa-apanya.

Takdir-Mu sungguh sangat misterius ya Allah dan kami tidak akan lancang untuk menebak ketetapan apa lagi yang sudah tertulis di sana.

Image pinjem dari:
http://rahmatmuntaha.files.wordpress.com/2010/02/success-is-99-failure-honda.gif

Thursday, June 24, 2010

UAS Day 3 (Imajinasi dan Partner)

Ujian Ekologi Hutan soalnya di luar dugaan semua. Tapi tidak apa-apalah yang penting saya sudah belajar semampunya.

Saya mencoba mempraktekkan cara belajar bersama partner dan menguatkan imajinasi untuk membantu hafalan. Alhamdulillah efeknya bagus. Kita bisa menghindari malas dan godaan-godaan lain saat belajar. Sedangkan imajinasi membuat kita akan lebih cepat mengingat suatu pelajaran. Gunakanlah imajinasi yang paling kuat dan upayakan imajinasi itu bisa keluar saat diperlukan. Untuk teknisnya saya posting lagi lain kali.. Insya Allah.

Sekian dulu posting singkat ini. Good Luck semuanya.

Wednesday, June 23, 2010

UAS Day 2 (Cobalah untuk Saling Memaafkan)

Hari ini saya tidak ada ujian, jadi saya tidak bercerita tentang ujian. Tadi pagi ada suatu peristiwa yang mungkin layak saya sebut sebagai ujian, sebuah ujian kehidupan.

Pukul 9.30 saya mendatangi kampus salah satu fakultas di Universitas Gadjah Mada dengan mengendarai BLACKBERRY Black. Sepertinya nampak aneh jika saya mengendarai sebuah handphone. Ya, itu bukan merek handphone tetapi merek sepeda, karena keisengan penjual yang menempel stiker bertulisan BLACKBERRY di badan sepeda. Sepeda yang beberapa bulan lalu saya beli di pasar sepeda Pugeran. Sedikit bercerita, saya agak heran ketika membeli sepeda di sana saya ditawari sepeda-sepeda keren yang nampaknya masih baru. Apa mungkin seseorang sebegitu cepat bosannya langsung menjual sepedanya yang masih mulus. Atau penjualnya yang melakukan pencurian, dan bisa juga ada yang mencuri sepeda lalu menjualnya ke pasar sepeda. Entahlah, Wallahu’alam.

Sepeda Blackberry

Kembali pada cerita saya, saya ke fakultas tersebut untuk mengantarkan sertifikat Seminar Nasional “Transformasi Sampah sebagai Upaya Penyelamatan Bumi” (baca posting sebelumnya) kepada salah satu peserta. Saya masuk ke dalam fakultas itu, alur bisa kita lihat pada ilustrasi dan ini penjelasannya:

1. Saya masuk tanpa menghiraukan tulisan di pos keamanan, tulisannya “PARKIR AMBIL KARCIS” (kalau tidak salah), karena saya pikir sepeda tidak perlu mengambil karcis.

2. Satpam (S2) yang berada di jalur tempat keluar kendaraan memanggil saya dan saya mendatangi dia dan berhenti di samping pos. Dia menyuruh saya pindah ke jalur satunya mas dengan nada sedikit jengkel,”Sana mas!”.
Maksud hati ingin memutar sepeda tetapi saya sengaja mendorong sepeda ke arah depan. Tanganku langsung ditarik tapi tidak terlalu keras, dia berbicara agak keras,” Lewat sana!”

Bukannya saya bermaksud bandel tetapi karena saya tidak tahu kalau S2 menganggap saya ingin kabur, saya tetap mendorong sepeda ke arah depan. Kali ini dia menarik tangan saya lebih keras dan bicara dengan nada lebih keras,” Jangan lewat sana (pen: jalur keluar, maksudnya saya jangan mendorong ke depan)!”

“Oh.. Saya mau memutar lewat depan pak, saya pikir di sana ada jalan buat mutar,”Saya akhirnya berdalih dan agak kesal mendapat perlakuan kasar.
Dia masih berbicara dengan nada keras,“Mundur kan bisa!” .
Sedangkan satpam yang lainnya (S1) nampak menggerutu karena tingkah lakuku.


3. Akhirnya saya mengikuti titah sang S2 dengan memundurkan sepeda dan langsung ke jalur masuk dan mengambil karcis. Saat meninggalkan pos saya sempat berkata kepada mereka berdua dan dengan mencoba menjaga nada bicara saya,” Jangan pakai emosi pak”.


ilustrasi
Saya kesal mendapat perlakuan seperti ini, saya tahu saya memang salah karena tidak mematuhi peraturan. Tetapi bukan semata-mata ingin melanggar, saya tidak tahu ada aturan seperti itu. Setelah diberitahu, saya sebenarnya sudah ingin mematuhi peraturan tetapi kok malah dikasari seolah-olah saya ini anak kecil yang bandel. Ya sudahlah utuk sementara saya kembali pada tujuan awal saya, ingin menyerahkan sertifikat.

Setelah memarkir sepeda di lahan parkir, saya langsung ke gedung utama dan menunggu peserta seminar tersebut di depan gedung. Cukup lama saya menunggu di depan gedung itu, sambil menunggu saya berpikir apa yang saya lakukan saat keluar dari fakultas ini. Saya sempat berpikir untuk menulis kritik saya di secarik kertas lalu saya berikan kepada mereka. Saya juga terpikir jika saya sudah menyerahkan karcis parkir saya segera pergi dan tanpa tersenyum. Pikiran-pikiran setan yang lain masih terus berusaha mempengaruhi pikiran saya.


Saya coba menghalau setan-setan yang bergelayutan di sekitar saya. Saya coba untuk khusnul zhon dan mengambil sisi positifnya. Saya berpikir wajar saja satpam bertindak seperti itu karena saya sudah melanggar aturan yang ada dan satpam-satpam itu bertugas untuk menindak para pelanggar aturan yang telah diberlakukan. Saya juga kembali menerawang peristiwa berbulan-bulan yang lalu, ketika saya harus kehilangan sepeda saya di Fakultas Kehutanan, fakultas saya. Saya seharusnya merasa bersyukur ada satpam yang sangat tegas untuk menjaga keamanan di wilayah yang menjadi tanggung jawabnya. Terus terang ketika di fakultas kehutanan tidak ada satpam yang bertanggung jawab untuk masalah kehilangan sepeda dan tidak ada pemberlakuan karcis untuk sepeda. Mungkin saja S1 dan S2 menganggap saya orang yang berniat jahat, sehingga harus dicegah jangan sampai terjadi.


Lega rasanya jika kita bisa mengambil sisi positif dari suatu peristiwa, dibanding terus-terusan mencoba mencari kesalahan-kesalahan orang, hanya membuat muka kita makin terlipat dan cepat tua. Lalu apa yang akan saya lakukan ketika keluar menyerahkan karcis? Tidak lama ada Hariawan keluar dari gedung, teman yang satu daerah saya yang kebetulan baru selesai melaksanakan ujian di gedung itu. Sambil menyodorkan sertifikat saya bertanya kepada Hariawan,”Wan.. kenal orang yang namanya ini?”
“Gak tau hair,” jawab Hariawan sambil memegang dan memperhatikan nama pada sertifikat itu. Setelah Amen, temannya, keluar mereka lalu pergi meninggalkan saya. Saya masih sabar menunggu orang yang saya cari. Tidak lama kemudian ada seorang wanita yang keluar dari gedung dan menghampiri saya, ”Mas yang mau ngasih sertifikat ya?” kata orang itu. “Iya mbak, maaf ya telat ngasihnya, terima kasih ya mbak saya pergi duluan,” Saya memberikan sertifikat itu dan segera pergi meninggalkan tempat itu. Lega rasanya jika sudah menyerahkan sertifikat itu, seakan-akan ada beban yang hilang dari pundak ini. “Gak papa, terima kasih mas,” dia nampak sedang melihat tampilan sertifikat, mungkin juga untuk memastikan apakah namanya sudah tertulis dengan benar atau belum.

Saya segera ke lahan parkir untuk mengambil sepeda dan meninggalkan fakultas ini. Saya sudah tahu apa yang akan saya lakukan ketika tiba di pos keamanan.
Saya menyerahkan karcis kepada S2, sambil tersenyum saya bilang,” Maaf ya mas tadi saya gak tahu ada aturan gini, saya dari Kehutanan baru pertama kali ke sini.”
“Gak papa mas,” Kedua satpam (S1 dan S2) tersenyum sumringah sambil menyambut tangan saya untuk bersalaman erat. Raut muka mereka nampak sangat bersahabat.

Lega dan senang sekali rasanya bisa melakukan tindakan ini. Semuanya terasa indah ketika kita melupakan segala macam kesalahan dan saling memaafkan satu sama lain. Inilah yang mungkin layak dinamakan Win Win Solution. Saya senang mereka berdua juga dengan lapang dada menerima permintaan maaf saya. Alangkah tidak enaknya jika saya memilih untuk menyimpan dendam kepada mereka, pasti saya sendiri yang akan pusing.


Alhamdulillah Ya Allah, Engkau telah memberikan hidayah ini.


Wallahu'alam bis shawab

Monday, June 21, 2010

UAS Day 1 (Dari Status hingga Gramedia)

GSaya berjanji kepada diri saya sendiri untuk menulis blog setiap hari selama ujian akhir semester (UAS). Tujuan saya adalah menjadikan tulisan ini sebagai pembelajaran untuk diri sendiri maupun pembaca. Sekaligus sebagai catatan harian saya. Hasilnya tersaji seperti yang anda baca saat ini. Enjoy reading...

Hari ini saya awali dengan bangun pagi sekitar pukul 3.45 dan dilanjutkan dengan ibadah. Saya sendiri heran mengapa belakangan ini bisa bangun sepagi itu, siapa yang membangunkan saya? Setelah itu saya menyalakan Pico (netbook saya) untuk membuat cover makalah yang saya buat dan sedikit belajar untuk ujian nanti. Pagi-pagi memang enak dipakai untuk belajar, pikiran terasa lebih fresh dan lebih cepat masuknya.

Pagi-pagi online Facebook untuk melihat-lihat gimana kabar teman-teman di hari pertama UAS ini. Beberapa teman memasang status yang isinya tentang UAS, ini contohnya:

Shelvi Megawati Subiantoro: Bismillah.. Sukses UAS ny temnd2.. Semangad!
HeLdiyanti Anwar
: Bismillah...
Semoga uAs kali ini dapat d lewati dg baik n m'dptkn hsl yg m'muaskan... Amin.. Amin.. Amin y rabbal 'alamin.. :-)
Mizushima Aditya:
SEMANGAT UAS 4 Hari Berturut - turut ................... ^^v


Saya memilih untuk menyukai statusnya dan memberi komentar “amiin”, karena termotivasi oleh sabda Rasulullah saw.:”Jika seorang hamba Muslim mendoakan saudaranya tanpa sepengetahuannya, maka malaikat berkata kepadanya,’Engkau juga mendapatkan yang sama (doa yang sama)’”(H.R. Muslim)

Sudah untuk keempat kalinya saya menjalani ujian di universitas, jadi tidak ada perasaan tegang yang berlebihan pada ujian kali ini. Ujian pertama hari ini adalah mata kuliah (makul) Ilmu Tanah Hutan (ITH) pada pukul 7.30 WIB. Saat awal semester ini, makul ini termasuk salah satu yang saya takuti. Alasannya, makul ini cukup untuk membuat rambut keriting saat menyimaknya. Setelah mid-term baru mulai terasa agak enak, soalnya waktunya untuk tugas presentasi mahasiswa berkelompok. Kelompok saya sukses maju sebagai kelompok yang maju urutan kedua dengan membawakan materi “Kebakaran pada Lahan Gambut” dengan slide asal-asalan dan meberikan jawaban sekenanya saat ditanya. Lumayanlah dapat pujian karena berani tampil duluan (baca: nekat).

Back to exam. Dengan mengucap Bismillahirrahmanirrahim dan doa saya mulai mengerjakan ujian ITH. Soalnya 60% saya ketahui jawabannya sisanya masih dengan sedikit improvisasi dan sempat buntu sehingga menjawab asal-asalan untuk pertanyaan ini: Sifat tanah biologi lebih dinamis dibanding sifat fisika dan kimia tanah. Jelaskan mengapa sifat biologi tanah punya peran yang lebih dinamis terhadap tingkat kesuburan tanah hutan?? Alhamdulillah saya cukup puas dengan ujian yang pertama. Pelajaran yang bisa saya ambil, saat mengerjakan soal ujian ini ternyata materi yang berbulan-bulan sebelumnya saya ketahui ternyata masih nempel di ingatan. Jadi memang sudah seharusnya kita belajar secara rutin tanpa harus menunggu dekat ujian atau biasa dikenal dengan sebutan SKS (sistem kebut semalam).

Setelah keluar ujian pukul 9.00 WIB, saya harus melayangkan uang sebesar Rp 500.000,00 ke tangan saudari Diah. Uang ini digunakan untuk akomodasi selama Kuliah lapangan ke Jawa Barat (I like it ^_^). Sambil menunggu ujian berikutnya ada baiknya bersujud dulu kepada Allah di masjid tercinta, Al-Ihsan.


Masjid Al Ihsan Fakultas Kehutanan UGM

Ujian kedua untuk hari ini adalah makul Sosiologi Kehutanan dan Lingkungan (SKL) pukul 13.00. Makul ini selalu menjadi dongeng yang baik untuk tidur siang selama kuliah semester ini. Entah mengapa? Makul ini termasuk makul yang tidak begitu saya serap, terlalu tinggi. Seharusnya saya mengambil makul ini semester-semester berikutnya, tapi ya sudahlah. Ujian kali ini termasuk buruk, hanya 40 % yang bisa saya kerjakan, maklum belajarnya memakai SKS. Dua soal pertama saya lewati dengan sukses, tapi tiga soal berikutnya saya benar-benar menjawab dengan asal kena. Saat pertengahan ujian saya sempat mengantuk berat, kuliah dan ujian kok mirip-mirip ya,. Syukurnya tidak tertidur dan terkulai di kursi, malu juga lah kalau tidur ketika ujian. Pelajaran yang bisa kita ambil adalah, buat suasana yang tidak membuatmu mengantuk saat kuliah, entah jungkir balik atau berteriak ala Tarzan, saya tahu anda bisa lebih kreatif daripada itu. Pelajaran yang terpenting adalah… BELAJAR dengan benar.

Mari kita refreshing sebentar, saya dan Agung Perbowo pergi ke toko buku Gramedia. Sekedar lihat-lihat, seperti yang saya ceritakan tadi, uang saya sudah melayang jadi tidak bisa beli apa-apa kali ini. Tanpa tujuan yang jelas saya berputar-putar di dalam toko, ke rak remaja, buku impor(percayalah saya belum niat membelinya), bahasa, dan sempat sedikit membaca buku berjudul “Marmut Merah Jambu” yang ditulis oleh Raditya Dika. Maaf ya Mas Dika, saya tidak beli (Sekedar informasi waktu saya ikut training jurnalistik yang diadain di Fakultas Kedokteran UGM, ternyata Raditya Dika juga sedang mengisi acara lain di sana yang tiket masuknya lebih mahal..hehe. Waktu rehat saya sempat dengar suaranya tapi saya tidak melihat orangnya). Saya tertarik dengan sebuah buku tapi saya lupa judulnya apa yang jelas isinya mengenai perusahaan-perusahaan terbaik sepanjang masa. Saya tidak begitu heran, perusahaan milik orang-orang yahudi mendominasi dari beberapa perusahaan yang disajikan dalam buku tersebut. Ada Microsoft, Levi’s, Virgin, dan Walt Disney. Wajah yahudi yang memiliki hidung dan telinga mancung memang sudah sering kita lihat sebagai wajah para pengusaha sukses dengan kekayaannya yang melimpah ruah.



Pengusaha-pengusaha Yahudi


Sebelum pulang saya dan Agung sempat melihat-lihat rak majalah. National Geographic memang paling pas untuk memanjakan mata, penuh dengan foto-foto yang menakjubkan. Ada foto orang Mexico yang sedang “sembahyang” kepada dewa dalam bentuk patung tengkorak berjubah dan memegang tongkat yang di ujungnya ada mata pisau di ujung, sungguh ngeri melihatnya. Agung mengambil sebuah majalah Islam bernama Sabili, saya ikut membacanya. Selain isu Palestina, isu yang tidak pernah ketinggalan dibahas dalam media-media Islam adalah isu Kristenisasi di Bekasi (kota asal si Agung), termasuk di majalah Sabili. Saya khawatir terhadap umat Islam di sana, terutama kalangan ekonomi menengah ke bawah, mereka berada di bawah ancaman pemurtadan.

Cukup panjang tulisan kali ini, semoga apa yang saya tulis bisa bermanfaat bagi saya dan para pembaca yang berkunjung dan meluangkan waktu untuk membaca tulisan ini. Saya meminta doanya agar mendapat kelancaran saat mengerjakan ujian. Amiin. Let’s study again and see you tomorrow

Sumber images:
http://sonyarifin.files.wordpress.com/2009/06/mark-zuckerberg11.jpg
http://images.businessweek.com/ss/06/08/personalbest_timeline/image/bill_gates.jpg
http://popularbiographies.files.wordpress.com/2010/04/richard-branson.jpg
http://www.popcrunch.com/wp-content/uploads/2008/05/disney-walt.jpg
http://foundsf.org/images/b/b3/Jewishsf$levi-strauss-portrait.jpg
http://sphotos.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-snc3/hs635.snc3/31844_1302553051571_1462825707_30657673_2198172_n.jpg

Friday, June 18, 2010

KETIKA BUKAN RASULULLAH YANG BERDAGANG

Beberapa yang lalu saya pergi ke sebuah warung untuk membeli sesuatu. Setelah mendapatkan apa yang saya cari, saya lalu mengantri untuk membayar. Sambil mengantri, tiba-tiba ada seorang bapak yang menurut perkiraan saya berumur 30 tahunan, berbadan kurus, logatnya bukan seperti logat orang Jawa, dan di tangannya ada sebotol minuman ringan yang telah dibuka tutup botolnya.
"Mas, botolnya berkarat, gak papa ya?" Bapak itu bertanya kepada penjual.
"Gak papa itu Pak, cuma luarnya kan," Penjual yang duduk di bawah menjawab sambil mendongakkan kepalanya.
"Kok bisa begini mas, kadaluwarsa gak ni?" Bapak itu tidak terima begitu saja dengan pernyataan penjual.
"Gak kadaluwarsa kok, itu karena kelamaan disimpan, Pak," Penjual itu menjawab dengan santai.
"Wah ini bahaya kalau ada karatnya begini," Bapak itu terlihat kecewa. "Lain kali bilang ke distributornya, kalau naruh barang di warung ini jangan ada yang berkarat."
"Tapi bukan gara-gara kami pak," Penjual membela diri.
"Saya memang gak bilang kalau mas penyebabnya, tapi lain kali mas bilang ke distributornya kalau barang yang ditaruh di sini bukan yang berkarat, bisa bahaya," Bapak ini nampaknya masih belum puas dengan jawaban penjual. "Kalau mas bilang ke distributornya, mas malah bisa dikasih uang. Saya beberapa kali ngajuin tuntutan gara-gara masalah kayak gini."
Penjual pun menjawab dengan wajah terlipat," Iya pak".
"Ini dibungkus aja. Saya sih gak masalah sama harganya, malah ntar mas rugi kalau saya sudah terlanjur buka tutupnya terus saya gak bayar," Bapak ini masih ingin berdebat.
Penjual ini menuangkan isi minuman ringan ini ke dalam sebuah plastik dan menyerahkannya kepada bapak tadi. Wajahnya masih tanpa senyuman.

hanya ilustrasi



Dari peristiwa ini ada beberapa pelajaran bisa kita ambil. Pertama, seorang penjual tidak boleh menganggap remeh kepada pelanggannya. Menurut analisis saya si penjual kemungkinan menganggap bapak-bapak ini orang yang tidak berpendidikan, sehingga bisa menerima begitu saja. Tetapi kenyataanya, jawaban dari bapak tadi adalah jawaban-jawaban yang jelas bisa mengalahkan alasan-alasan si penjual. Kedua, seharusnya setelah dikritik, penjual bukannya malah ngotot kepada pelanggan. Tetapi penjual sebaiknya segera mengganti barang yang cacat itu dengan barang yang baru dan lebih baik. Ketiga, penjual sebaiknya tetap bersikap ramah kepada pelanggan dan melayani pelanggan dengan sebaik-baiknya. Kalau saya mendapat perlakuan seperti di atas, mungkin saya tidak akan berbelanja di sana lagi, kecuali terdesak/darurat. Keempat, pelanggan yang baik juga harus teliti terhadap barang yang dibelinya. Kelima, penjual berhak mengajukan pengaduan kepada distributor suatu barang jika memang ditemukan kecacatan, selain bisa menjaga citra warung, hal ini juga membuat produsen lebih cermat dalam mengontrol kualitas produknya.

Menurut pandangan Islam, Rasulullah saw. pernah bersabda
"Sesama Muslim adalah saudara. Oleh karena itu seseorang tidak boleh menjual barang yang ada cacatnya kepada saudaranya, namun ia tidak menjelaskan cacat tersebut." (HR. Ahmad dan lbnu Majaah)

Seperti itulah Rasulullah saw., sebagai muslim seharusnya kita mencontoh apa yang dilakukan Rasulullah saw. agar mendapatkan barokah dari apa yang kita perdagangkan, bukan sekedar keuntungan materiil yang kita akan kita dapatkan. Sekecil apapun cacat dari barang kita seharusnya segera dijelaskan kepada pelanggan kita. Hal ini bisa menambah kepercayaan pelanggan kepada kita dan membuat transaksi kita diridhoi oleh Allah Swt.

Inilah Islam, tidak hanya mengatur urusan kita dengan Pencipta kita, Allah Swt. Tetapi juga mengatur hubungan kita dengan sesama manusia dan hubungan dengan diri kita sendiri. Semoga yang saya tulis ini bermanfaat bagi semua yang membaca.

Wallahu 'alam bis shawab

Sumber gambar:
http://kabaruntukkawan.files.wordpress.com/2009/12/dsc01521.jpg

Monday, June 14, 2010

REBIRTH

Tidak terasa tinggal satu minggu lagi. Ujian Akhir Semester (UAS) sebentar lagi tiba. Suatu hal yang menakutkan bagi mereka yang belum siap menghadapinya dan saat tepat untuk uji kemampuan bagi mereka yang telah siap menghadapi. Entah saya ada di golongan yang mana? Ada banyak pilihan dalam hidup ini, termasuk dalam ujian. Apakah kita memilih mendapat nilai yang bagus atau cukup puas dengan ilmu yang kita dapatkan? Tentu saja kalau saya harus memilih, saya akan pilih dua-duanya. Jika tidak bisa dua-duanya saya pilih ilmu saja, sebab nilai yang bagus tidak ada artinya apabila didapatkan dengan cara yang tidak halal. Anda boleh tidak setuju dengan saya dalam hal ini. Mimpi membuat tubuh ini terlahir kembali. Mimpi seakan-akan seperti katalis yang mampu mendorong kita mencapai energi maksimum untuk menggapai sebuah kesuksesan. Tapi, di mana mimpi itu berada? Atau yang lebih ekstrim, apakah saya punya mimpi?

Pertanyaan itu harus kita jawab sekarang sebelum terlambat, sebelum semua semangat ini hilang, sebelum raga ini tak mampu mewujudkan mimpi itu. Aku punya mimpi menjadi pengusaha pengolahan karet. Sebuah mimpi yang jarang didambakan orang, apalagi oleh anak-anak SD yang rata-rata cuma punya tiga cita-cita, yaitu dokter, insinyur, atau guru. Ayo mengaku, apa cita-citamu sewaktu masih kecil?


Salah satu langkah yang harus saya lewati agar dapat meraih mimpi ini adalah BELAJAR. Oke.. sudah saatnya tidak berleha-leha lagi. Let’s Study!

Images pinjam dari: http://vikikurdiansyah.files.wordpress.com/2009/10/beranimimpi.jpg

Tuesday, June 8, 2010

Jaket KMIK
















Ini beberapa desain jaket, saya juga gak tau yang mana yang paling bagus.
Komen ya!