Saturday, February 3, 2018

Melakukan Eksperimen di Fasilitas Sinkrotron Terbesar di Jepang

Sisa-sisa salju di SPring-8
Warna putih yang berasal dari sisa-sisa salju mewarnai rute perjalanan ketika kami hampir tiba di lokasi tujuan, SPring-8. Kesempatan kali ini (2 Februari 2018) adalah kali kedua saya melakukan percobaan di fasilitas sinkrotron generasi ke-3 terbesar di dunia dan tentu terbesar di Jepang. 

Lokasi fasilitas canggih yang diresmikan tahun 1997 ini berada di daerah perbukitan Harima, Prefektur Hyogo. Suhu udara musim dingin dan matahari yang nampak malu-malu adalah kombinasi yang tepat membuat saya lebih memilih beraktivitas di dalam ruangan. 

Ada banyak instrumen yang tersedia di Spring-8, instrumen yang biasa kami gunakan adalah X-ray Microtomography di BL20XU. Biasanya instrumen ini digunakan untuk memperoleh gambar tiga dimensi dari suatu material melalui bantuan sinar X-ray. 

Untuk bisa menggunakan fasilitas ini, sebelumnya kami harus mengikuti semacam kuliah atau pembekalan khusus yang berisi pemahaman dasar mengenai radioisotope dan radiasi. Saya sudah mengikutinya pada akhir tahun 2016 di Fakultas Kedokteran Kyoto University. Selain itu, tiap tahun kami harus mengikuti pembekalan ulang.

Kondisi kesehatan sebelum melakukan aktivitas yang berhubungan dengan radiasi. Kami dibekali alat yang disebut dosimeter untuk memantau paparan radiasi yang nantinya akan dialami oleh para peneliti atau mahasiswa. Semua prosedur ini harus diikuti demi keamanan dan kesehatan tentunya.

Tiba di SPring-8, kami juga harus mengikuti pembekalan sekitar 30 menit terkait prosedur standar yang berlaku di sana. Termasuk juga keamanan. Bermain dengan radiasi adalah hal yang sangat berisiko sehingga setiap orang yang melakukan percobaan harus tahu informasi ini.