Monday, August 4, 2014

Status Saya Saat Ini? Pengangguran?

Berhasil mendapatkan gelar sarjana barangkali tidak pernah saya bayangkan sebelumnya. Apalagi pada bidang yang bukan merupakan bidang yang saya gemari sejak kecil. Pertanyaan-pertanyaan seputar pekerjaan atau kesibukan saat ini mulai sering saya dapati. Cukup membingungkan memang status saya saat ini. Mahasiswa bukan, pekerja tetap juga bukan. 

Sebenarnya saat ini saya sudah punya kesibukan di dua tempat. Pertama, di Subdirektorat Urusan Internasional yang berada di bawah koordinasi Wakil Rektorat Bidang Kerjasama dan Alumni UGM. Kedua, saya juga menjadi asisten untuk urusan-urusan penelitian dosen pembimbing skripsi saya, Dr. Widyanto Dwi Nugroho. Percayalah, punya pekerjaan di dua tempat sekaligus bukanlah hal yang mudah. Butuh fokus untuk mengerjakan keduanya.

Monday, April 14, 2014

Kerjakan Sesuatu dengan Sebaik-baiknya

Kembali lagi puasa menulis menjangkiti diri ini. Entah karena terlalu asik "bercinta" dengan skripsi atau karena gangguan-gangguan lain yang lebih "menggoda" daripada sekedar update blog ini. Karena hubungan saya dengan skripsi sudah hampir selesai, sudah saatnya mengakhiri mati suri atau juga bisa disebut hibernasi menulis ini.

Tulisan ringan ini sekedar untuk memberitahu kepada pembaca bahwa sang penulis Catatan Rimbawan masih hidup dan terus berusaha untuk menghasilkan karya-karya terbaiknya. Yah, jangan sampai kalah dengan para blogger yang selalu "istiqomah" dan blogger-blogger baru yang bermunculan dengan gayanya masing-masing.

Adakah pembaca yang pernah mendengar nasihat berikut:
"Kerjakan sesuatu dengan sebaik-baiknya"
Nasihat singkat ini berkali-kali saya dengar dari salah seorang dosen. Sampai-sampai ketika saya melihat dosen tersebut yang ada di pikiran saya adalah nasihat ini. Dosen tersebut bernama Dr. Sri Nugroho Marsoem yang merupakan seorang dosen senior di bagian Teknologi Hasil Hutan, Fakultas Kehutanan UGM. 

Beliau mencontohkan salah satu alumni UGM yang awalnya bekerja di bagian persuratan pada suatu institusi, di mana tugasnya menyortir surat-surat yang masuk dan keluar. Nampaknya memang bukan pekerjaan yang menyenangkan. Namun alumni tersebut mengerjakan dengan sungguh-sungguh. Sambil melakukan pekerjaannya dengan baik, beliau juga belajar dari isi surat-surat tersebut. Pengabdian berbuah manis, beliau pun pada akhirnya memimpin institusi tersebut. Beliau banyak belajar dari surat-surat tersebut dan pada akhirnya mampu memimpin institusi itu dengan baik. 

Hal ini menjadi motivasi tersendiri bagi saya ketika saya harus kebagian mengerjakan sesuatu yang sebenarnya tidak saya sukai. Selama itu bukan tindakan yang bertentangan dengan agama, rasanya tidak ada alasan yang pantas bagi saya untuk tidak melakukannya dengan sungguh-sungguh.

Oleh karena itu nasihat itu terus saya pegang saat mengerjakan berbagai hal, entah itu laporan praktikum, tugas kuliah, tugas dakwah, tugas desain, bahkan skripsi. Ternyata beberapa kali saya membuktikan bahwa tidak ada ruginya mengaplikasikan nasihat tersebut. Terakhir saya merasakan dampak yang luar biasa dari nasihat ini ketika mengerjakan skripsi.
Berfoto bersama dengan dosen pembimbing dan penguji skripsi. Dari kiri ke kanan: Dr. Widyanto Dwi Nugroho, Dr. Sri Rahayu, saya  sendiri dan Dr. Sri Nugroho Marsoem

Memang konsekuensi logis dari mengerjakan sesuatu dengan sebaiknya-baiknya adalah waktu pengerjaan yang lebih lama. Itu juga terjadi pada waktu saya mengerjakan skripsi, walaupun faktor kemalasan juga tidak bisa diabaikan :P. Namun saya akhirnya menyadari bahwa keseriusan saya dalam mengerjakan skripis bisa berbuah manis ketika skripsi saya hanya perlu direvisi satu kali ketika disetor ke dosen pembimbing. Padahal teman-teman yang lain harus bolak-balik revisi untuk mendapat ACC dari sang dosen pembimbing. 

Tidak berhenti sampai di situ, ketika draft skripsi saya sampai di tangan salah satu calon dosen penguji. Beliau menyukai tulisan saya karena apa yang saya tulis tidak sembarangan. Setidaknya ada angin segar sebelum saya menjalani sidang, maklum dosen yang satu ini dikenal sebagai dosen yang perfeksionis dan sangat teliti dalam mengoreksi "mahakarya" para mahasiswa. Mendengar pujian beliau seolah-olah menjadikan saya sedikit aman dari serangan beliau saat sidang pendadaran. Benar saja, beliau tidak menyerang saya dengan bahasa-bahasa yang tidak mengenakkan hati, melainkan hanya ingin meluruskan apa yang saya tulis karena memang pada beberapa bagian masih kurang tepat. Nah pasca sidang pendadaran pun saya mendapatkan kemudahan saat merevisi skripsi saya. Pada saat saya mengumpulkan hasil revisi saya, ternyata saya hanya diminta untuk menambahkan 1 kalimat dan memperbaiki layout gambar dan setelah itu bisa di-ACC! Padahal mahasiswa-mahasiswa lain harus bolak balik revisi untuk mendapatkan ACC beliau. Bahkan saya dipercaya untuk membantu peng-editan draft buku yang sedang ditulis beliau.

Inilah sedikit pengalaman saya yang berkaitan dengan nasihat tersebut. Oleh karena itu, saya pikir tidak ada salahnya untuk terus mempraktekkan nasihat ini. Tentu saja mengerjakan sesuatu dengan baik tidaklah sama dengan mengerjakan sesuatu terlalu lama. Pekerjaan yang baik juga harus dibarengi dengan ketepatan waktu dalam mengerjakannya. Saya rasa pembaca pun juga layak untuk mencoba nasihat ini. 







Sunday, February 16, 2014

Terima Kasih Abu Atas Tegurannya

Pemandangan di depan rumah kami saat hujan abu terjadi
Tiga hari ini bukanlah hari-hari yang nyaman untuk dilalui. Harus berjibaku dengan abu bukanlah hal yang kami (warga Yogyakarta) harapkan. Kiriman kilat abu vullkanik dari Gunung Kelud yang meletus pada Kamis malam (13/2) membuat aktivitas di Yogyakarta menjadi cukup carut marut saat Jumat pagi (14/2)

Hari Jumat itu sangat sulit menemukan warung makan. Kalau KFC sih buka, tapi apa rela?? Entah kenapa harus berpikir berkali-kali untuk makan di sana. Belum lagi harus menunaikan kewajiban mendistribusikan buletin Jumat ke masjid-masjid yang tentu saja mengharuskan saya keluar rumah. 

Jika diminta untuk membandingkan kondisi abu di Jogja saat ini dengan suasana Jogja saat letusan Merapi tahun 2010. Rasanya masih lebih baik saat tahun 2010.

Namun seharusnya tidak  ada alasan bagi kami untuk mengeluh, toh kami hanya menerima abu dan tidak ada alasan yang memaksa kami untuk mengungsi ke tempat lain.

Lain halnya dengan warga yang berada dekat dengan Gunung Kelud yang terpaksa harus mengungsi mencari tempat naungan yang aman. Jauh dari kenyamanan dan kehangatan rumah. Berkumpul bersama pengungsi-pengungsi lainnya berharap kabar baik segera datang agar mereka bisa kembali pula.. Harus rela meninggalkan aktivitas rutin mereka agar tetap bisa bertahan hidup.

Bencana yang cukup besar belakangan ini juga terjadi di Sinabung, Jakarta, Pati, Kudus, Kebumen, Manado dan daerah-daerah lain.  Adanya berbagai bencana yang silih berganti memberikan sebuah pelajaran penting bagi kita. Bahwa alam tak akan sepenuhnya bisa dijinakkan oleh manusia dan dipermainkan begitu saja oleh manusia. Bencana juga memberikan pelajaran bahwa manusia bisa kehilangan nyawanya kapan saja, di mana saja, dan dengan cara apa saja. Sehingga jangan sampai hidup yang hanya sekali ini benar-benar kita manfaatkan dalam kesia-siaan. Tak ada yang menjamin esok hari kita masih mampu membuka mata kita.

Terima kasih abu atas tegurannya....
kartun oleh Mice




Sunday, January 19, 2014

Wakil Rakyat


Rasanya saya tidak perlu banyak berkomentar tentang video yang terlampir pada entri kali ini. Video di atas merupakan wawancara kepada salah satu calon anggota DPR dari PPP, Angel Lelga, pada acara Mata Najwa. Jika anda ingin melihat bagaimana kualitas calon anggota legislatif yang akan berlaga pada Pemilu tahun ini rasanya tidaklah salah jika anda menyaksikan video ini. :)

Wednesday, January 8, 2014

Instal Microsoft Office Gratis untuk Mahasiswa UGM

Untuk para mahasiswa, perangkat Microsoft Office adalah salah satu software yang wajib dikuasai. Bagi mahasiswa yang memiliki komputer, tentunya juga wajib untuk menginstal software tersebut ke komputernya masing-masing. Namun sayangnya, untuk mendapatkan Microsoft Office yang asli kita harus mengeluarkan ongkos yang tidak sedikit (cek harga). Sehingga banyak yang memilih menggunakan software bajakan. Cukup dengan menyewa VCD installer yang berisi software bajakan kita sudah bisa menggunakan Microsoft Office yang mirip seperti aslinya.Walaupun sebenarnnya kita tahu hal tersebut adalah tindakan yang melanggar hukum.

Apakah nggak ada cara lain untuk mendapatkan Microsoft Office asli yang murah, bahkan yang GRATIS? Jika anda bertanya seperti itu, maka beruntung anda mau singgah di blog ini. Namun saya beritahu sejak awal, info ini diperuntukkan khusus untuk mahasiswa UGM! 

Wednesday, January 1, 2014

Tahun Baru, Penting?

Letupan kembang api tak kunjung berhenti sejak matahari tenggelam kemarin sore hingga lewat tengah malam. Sebuah pertanda bahwa kita telah  masuk ke tahun yang baru. Aah! Nampaknya terlalu klise mengawali tulisan di awal tahun dengan kalimat-kalimat  semacam ini. Mungkin sebagian besar sudah muak membaca tulisan tentang tahun baru. Tentu saja kalau saya tidak salah menduga.

Apa esensinya tahun baru bagi kita? Tahun baru masehi lagi!!! - Berharap pembaca tidak membayangkan saya memasang tampang penuh kemarahan dan di tangan tergenggam sebilah katana (pedang samurai) :)

Saya tidak bermaksud untuk menulis tentang haramnya merayakan tahun baru masehi. Karena saya yakin rekan-rekan yang lain juga sudah banyak yang menulis tentang itu. Dan saya rasa pembaca sudah sangat jenius untuk menilai boleh atau tidaknya merayakannya. Tergantung pada pembaca, tetap bersikukuh terhadap tradisi tersebut atau mulai berpikir ulang tentang kebolehan perayaan tahun baru!