Saturday, December 28, 2013

Menulis Lagi

Tanpa terasa sudah hampir tiba di penghujung tahun. Bumi ini hampir menggenapkankan perputarannya mengelilingi matahari yang berarti tahun 2013 akan segera berakhir. Waktu memang penuh misteri, terkadang kita menginginkan waktu berlalu dengan segera tetapi tak jarang juga kita menginginkan waktu berjalan lambat. Ya.. itulah tabiat manusia.

Begitu banyak hal yang ingin saya tulis, namun skripsi seakan menahan saya untuk berhenti menulis sementara waktu. Khawatir akan terlalu larut dengan keasyikan menulis. Padahal kenyataannya, ketika tidak menulis, skripsi malah terabaikan oleh aktivitas-aktivitas yang kontra produktif. Lagi-lagi.. inilah tabiat manusia .. atau lebih tepatnya tabiat saya.

Saya sangat merasakan adanya sesuatu yang menghilang ketika tidak menulis. Terutama menulis untuk mengupdate blog ini ataupun akun saya di Kompasiana. Walaupun sebenarnya tulisan saya tidaklah begitu menarik, dapat dilihat dari tanggapan yang minim untuk tulisan yang saya tulis. Setidaknya buah pikiran ini tersalurkan dan dibaca oleh orang banyak, tidak terbuang sia-sia ke dalam tong sampah yang bernama lupa.

Thursday, November 21, 2013

Selamat Jalan Om Aam

12 November 2013
Pada malam itu, Rosi, sepupuku mengirim pesan singkat ke ponselku. Kami memang terhitung jarang saling mengirim pesan, kalaupun ada pesan berarti itu adalah satu hal yang penting. Benar saja, Rosi menanyakan no. telepon agen travel yang biasa mengangkut penumpang dari Bandara Sepinggan, Balikpapan menuju rumah kami di Tenggarong. Ya... aku dan Rosi memang tinggal di kota yang sama, mungkin jarak rumah kami hanya sekitar 50 meter. Ibu Rosi adalah saudara ibuku.

Lalu apa alasan dia pulang di tengah-tengah tahun ajaran? Biasanya dia baru pulang ke rumah ketika semester berakhir. Terkadang iri, karena ketika libur semester genap, dia bisa pulang ke rumah hingga 3 bulan! Oh iya, Rosi dan aku selisih 2 tahun, dia saat ini sedang memasuki semester 5 manajemen informatika di AMIKOM Yogyakarta. Memang kepulangannya kali ini agak berbeda, ternyata ayahnya sedang sakit.

Saturday, November 16, 2013

Mari Ikut BASARHUT

Seperti yang sudah saya tulis sebelumnya di sini dan di sini. BP2SDMK (Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kehutanan) membuka kesempatan bagi para lulusan kehutanan (Sarjana Kehutanan, Diploma 4 Kehutanan, dan Diploma 4 Penyuluhan Kehutanan) untuk mendapatkan pengalaman kerja dalam bidang kehutanan melalui program yang disebut BASARHUT (Bakti Sarjana Kehutanan)

Ketentuan mengenai Basarhut telah ditetapkan Peraturan Menteri Kehutanan Nomor : P.30 /Menhut-II/2013 tentang bakti sarjana kehutanan dalam pembangunan kehutanan yang bisa dilihat di sini.

Adapun formasi yang dibutuhkan dapat dilihat di sini. Hal ini sesuai dengan tulisan saya sebelumnya, bahwa Kepala BP2SDMK Tachrir Fathoni membuka kesempatan bagi 120 orang lulusan kehutanan untuk direkrut menjadi tenaga Basarhut pada tahun 2014. Seratus dua puluh orang tersebut akan disebar di KPH-KPH model di mana setiap KPH model akan ditempatkan 2 orang tenaga Basarhut.

Pendaftaran diumumkan secara resmi melalui website Kementerian Kehutanan RI (www.dephut.go.id). Pendaftaran dapat dilakukan sejak tanggal 8 - 30 November 2013. Adapun untuk pendaftaran, dapat diakses secara online melalui website http://bp2sdmk.dephut.go.id/loker/basarhut. 

Demikian informasi singkat ini bisa berguna bagi para pembaca terutama untuk lulusan kehutanan. Sedangkan saya sendiri belum bisa dikatakan sebagai lulusan kehutanan. :)

Thursday, November 14, 2013

Mahasiswa Asing Kenal Ekosistem Yogyakarta

Berkunjung di Taman Nasional Gunung Merapi

berpose di depan Akademi Perikanan Yogyakarta untuk melihat hutan kota
Tidak seperti biasanya, warga Gambiran, Kelurahan Pandeyan, Kecamatan Umbulharjo yang berada di bantaran Sungai Gajah Wong mendapat kunjungan dari mahasiswa yang berasal dari berbagai negara. Mahasiswa tersebut ingin melihat ruang terbuka hijau, instalasi pengolahan air limbah, serta energi alternatif biogas yang sudah dikelola dengan cukup baik di sana. Kegiatan kunjungan ini merupakan bagian rangkaian dari Eco-Tropical Summer Program 2013 yang diadakan oleh Kantor Urusan Internasional Universitas Gadjah Mada (KUI UGM). 

Thursday, October 17, 2013

Eco-Tropical Summer Program 2013

If you have many many activity, trust me you will deal with how to manage yourself (not your time) effectively. Thesis, organization, halqoh, committee, practicum assistance and other activity force me to give the extra effort to do all of them well. I hope I can be strong to do all. It is not wise if we only wish to eliminate the burden.

Ok, 3 days later Eco-tropical summer program will begin. Hmm, maybe I should reduce laboratory activity. Two weeks is not short time, but I have make commitment to engage in the committee. So, I will do my duty as well as I can in this comittee.


Eco-tropical is a program to introduce ecological diversity in Yogyakarta. This program will be followed by international students and will begin on October 20th until November 3rd 2013. In this program, I work with some of friends from Forestry, Gangga, Herlambang, and Fahri, Astri from Antropology, and some staffs from Office of International Affair (because this program is initiated by  Office of International Affair). I hope I can report my activity in Eco-tropical Summer Program in this blog.

Bye..bye

Wednesday, October 16, 2013

Eid Al-Adha Ala Student

Yesterday (Oct 15th) Muslim in the worldwide celebrated Eid Al-Adha. Eid Al-Adha is a Islamic Festival to honour the willingness of Prophet Ibrahim (Abraham) to sacrifice his son (Ismail) as an act submission to God command.

The born of Ismail has been waited for a long time. When Ismail growns up to teenager,  Ibrahim had dream that he see himself slaughter Ismail. He guess that is a sign from God to sacrifice Ismail. And then, he ask Ismail about his dream. Ismail agree that if he sacrificed. 

Ibrahim prepare to slaughter his son. Before the knife touch Ismail's neck. The God change Ismail with lamb. So Ibrahim doesn't need anymore to sacrifice Ismail. He only sacrifice the lamb. 

Sunday, October 13, 2013

Mahasiswa UGM wakili Indonesia dalam International Junior Forest Contest



Oleh: Hairi Cipta

Dua orang mahasiswa Fakultas Kehutanan, Universitas Gadjah Mada (UGM), M. Fahrudin dan Gusti Herawati mewakili Indonesia dalam acara International Junior Forest Contest yang berlangsung di Rusia. Acara tersebut digelar pada tanggal 8–14 September 2013 di dua kota secara bergantian, Moscow dan Khanty-Mansiysk.

Fahrudin dan Herawati mempresentasikan makalah penelitian berjudul “Human – Sumatran Tiger Conflict In Habitat Destruction, Riau, Indonesia.”  Penelitian tersebut bertujuan untuk mengetahui konflik yang terjadi antara harimau Sumatera dan manusia pada habitat hutan yang telah dialihfungsikan menjadi perkebunan kelapa sawit. Konflik tersebut telah mengancam keberadaan populasi harimau Sumatera yang semakin langka. Selain itu konflik juga mengancam keselamatan masyarakat yang tinggal di bekas habitat harimau.

Sumbangan Kampus dalam Penanggulangan Bencana


Oleh: Hairi Cipta (Fakultas Kehutanan UGM)
Wilayah yang kita diami memiliki potensi bencana sangat besar dan beragam. Dibutuhkan sumbangsih nyata semua elemen bangsa, terutama perguruan tinggi.

Desa itu didominasi oleh bukit-bukit yang merupakan bagian dari Perbukitan Menoreh. Tanjakan demi tanjakan harus dilalui untuk menuju desa yang berada di bagian utara Kabupaten Kulon Progo dan berbatasan dengan Kabupaten  Purworejo ini. Sebagian besar masyarakatnya berprofesi sebagai petani dengan komoditas andalan cengkeh, kopi, teh, serta aren. Desa itu menawarkan keindahan panorama alam berupa perbukitan yang mengelilinginya, air terjun, serta kebun teh. Desa tersebut adalah Desa Pagerharjo, Kecamatan Samigaluh, Kabupaten Kulon Progo.

Potensi yang dimiliki Desa Pagerharjo menjadi sumber penghidupan bagi masyarakat yang hidup di atasnya. Namun desa ini tidaklah bebas dari ancaman. Berdasarkan peta rawan longsor yang dibuat oleh Pusat Studi Bencana Universitas Gadjah Mada (PSBA UGM), 70% kawasan Desa Samigaluh rawan bencana longsor.
Hal tersebut menjadikan Duwi Handoko, Fauzi Abdilah, Nita Sulistiyowati, Denni Susanto, dan Sawitri melalui organisasi Forestry Study Club (FSC) tergerak untuk membantu mencegah terjadinya longsor di kawasan tersebut dengan mengajukan program Hibah Bina Desa yang didanai oleh Direktorat Pendidikan Tinggi (DIKTI). Adapun judul yang mereka angkat adalah “Kebun Bibit Desa: Solusi Pengendalian Tanah Longsor Dan Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat Di Desa Pagerharjo, Samigaluh, Kulon Progo.” Kelima mahasiswa ini adalah mahasiswa Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada.

Wednesday, October 9, 2013

Jurnal Ilmiah Internasional Gratis, Mau?

Bukan mahasiswa namanya kalau tak pernah punya atau baca referensi untuk kegiatan perkuliahan. Entah itu diktat perkuliahan, buku teks, atau sekedar print-out dari presentasi powerpoint sang dosen (paling minimal dan memprihatinkan). Namun tentu saja itu belum cukup. Perkembangan ilmu pengetahuan yang sangat pesat, menjadikan jurnal-jurnal ilmiah menjadi salah satu tambahan bacaan bagi mahasiswa. 

Jurnal-jurnal ilmiah (seharusnya) bisa diperoleh di perpustakaan. Setiap bidang ilmu pasti memiliki jurnal ilmiah sendiri. Sehingga di dalam perpustakaan harusnya kita akan menemukan banyak judul jurnal dengan banyak paper di dalamnya. 

Perkembangan teknologi informasinya, menjadikan pencarian jurnal-jurnal ilmiah menjadi semakin mudah. Baik itu jurnal ilmiah yang berbahasa Indonesia maupun jurnal ilmiah skala internasional yang kebanyakan berbahasa inggris. Namun sayangnya, tidak jarang jurnal tersebut belum kita baca karena kita harus terlebih dahulu membelinya, terutama jurnal ilmiah internasional. Bayangkan saja jika kita harus membayar 35$ untuk satu buah paper (camkan! satu buah paper bukan 1 buah jurnal). Itu pun belum tentu paper yang kita butuhkan. Semisal ketika kita ingin mengunduh jurnal ilmiah internasional dari http://www.sciencedirect.comhttp://link.springer.com/, atau http://pubs.acs.org/.

Nah terus gimana dong caranya biar dapat jurnal-jurnal ilmiah internasional yang kita butuhkan namun berbayar?
Bagi mahasiswa-mahasiswa yang berada di kampus-kampus besar, barangkali cukup beruntung. Karena biasanya kampus-kampus macam UI, ITB, UGM, dan IPB sudah  mempunyai anggaran khusus untuk berlangganan jurnal-jurnal ilmiah internasional. Namun bagaimana dengan kampus-kampus biasa?
Barangkali kalau semua mahasiswa di kampus-kampus yang nggak berlangganan jurnal mempunyai teman di kampus-kampus besar, mahasiswa tersebut bisa minta tolong temannya untuk membantu mengunduh. Tapi apa iya mesti kayak gitu, itu pun belum tentu temannya mau bantu mengunduh.

Inilah barangkali yang menggerakkan Greg dan kawan dengan membuat grup facebook Akses Jurnal untuk Indonesia. Di grup itu, teman-teman yang membutuhkan jurnal tinggal membuat thread/posting jurnal apa yang mereka ingin unduh dengan melampirkan link-nya. Nah terkait siapa yang akan bantu mengunduh, ini sangat tergantung dari kemurahan hati Greg dan member-member lain yang juga bergabung di dalam grup. Jadi kadang kita nggak bisa memaksakan member lain untuk bantu mengunduh jurnal yang kita inginkan. Lebih baik ditunggu saja.

Lha, memangnya Mas Greg dan member-member lain punya akses buat unduh jurnalnya?

Mas Greg dan beberapa member ada yang sedang menempuh pendidikan di negeri orang. Di mana universitas tempat mereka menimba ilmu sangat terbuka dengan perkembangan ilmu pengetahuan sehingga sudah dipastikan berlangganan jurnal-jurnal ilmiah internasional bergengsi. Adapun member yang menimba ilmu di negeri sendiri juga tak sedikit yang berasal dari kampus-kampus besar yang berlangganan jurnal internasional. 

Nah itulah yang menjadikan grup tersebut menjadi spesial. Jadi mumpung ada kesempatan semacam ini, nggak ada salahnya untuk bergabung. Terutama jika ingin update jurnal-jurnal internasional.


Ada hal menarik yang ditulis di bagian About pada grup Fb tersebut: 

"Mau baca aja udah syukur. Apalagi mau baca jurnal :P"



Sunday, October 6, 2013

Berteman dengan Mahasiswa Negeri Sakura (bagian II)

ENGLISH VERSION

Di tengah-tengah banyaknya tulisan yang harus saya buat. Saya memilih untuk menyempatkan waktu saya untuk menulis lagi di blog. Pada tulisan sebelumnya, saya menulis tentang perkenalan saya dengan beberapa mahasiswa yang berasal dari Jepang (baca). Tulisan ini merupakan kelanjutannya.

Setelah makan malam bersama Fahri, Pak Widy, Kana, dan Ayumi. Malam itu (Sabtu, 22/9) kami berpisah dan bikin janji untuk bertemu keesokan harinya. Jam 9 pagi adalah waktu yang tepat untuk mulai jalan-jalan.


Singkat  cerita, agenda liburan pun berlanjut di hari Minggu (22/9). Kali ini kami mengajak personil tambahan, Shofi Rukhama atau akrab disapa Shofi, jika di rumah di panggil Ama, dan Fahri memanggil dia SOPENG. :D. Saat di mobil kami berkenalan lagi satu sama lain. Kana meminta kami untuk mencatat nama kami di notebook nya. Saya pun tak mau ketinggalan untuk meminta mereka menuliskan namanya, termasuk nama mereka dalam aksara jepang.

Tempat tujuan selanjutnya adalah Candi Prambanan. Ini untuk kedua kalinya saya pergi ke sana. Kali ini kami ingin mengambil paket kunjungan ke 2 kompleks candi sekaligus, Candi Prambanan dan Candi Ratu Boko. Candi Ratu Boko dapat ditempuh selama 10 menit perjalanan jika menggunakan mobil yang disediakan oleh pengelola.

Thursday, September 26, 2013

Berteman dengan Mahasiswa Negeri Sakura (bagian I)

ENGLISH VERSION 

Berkenalan dengan mahasiswa dari negara lain merupakan pengalaman yang menarik. Perbedaan kondisi antara Indonesia dengan negara lain membuat kita nggak akan kehilangan topik pembicaraan dengan mereka. Jadi, manfaatkanlah kesempatan itu. Saya yakin suatu saat akan berguna.

Saya pun mendapatkan kesempatan itu, sehingga tanpa pikir panjang saya manfaatkan saja kesempatan itu. Dosen pembimbing skripsi saya, Pak Widy, ngasih tugas yang tak biasa. Jadi ceritanya, ada tiga orang mahasiswa Jepang yang merupakan rekan satu  laboratorium  dari istri Pak Widy (yang mengambil master di Jepang). Mereka bertiga datang ke Indonesia dalam rangka mengikuti Summer School. Dua orang mahasiswa mengikuti Summer School di Bali dan satu orang lagi di Bogor. Nah, setelah mengikuti summer school selama 1 minggu mereka ingin berkunjung ke Yogyakarta. Maka Pak Widy lah yang mendapat tugas untuk menemani mereka. Namun, dikarenakan kesibukan beliau mengurus akreditasi program studi kehutanan, beliau meminta para mahasiswa bimbingannya untuk menggantikan tugas itu.

Friday, September 13, 2013

Basarhut akan Merekrut 120 Orang Sarjana Kehutanan

Pada entri sebelumnya, saya pernah menulis tentang Basarhut yang merupakan singkatan dari Bakti Sarjana Kehutanan (baca: Sekilas Tentang Basarhut). Kali saya ingin sedikit memperbaharui informasi tersebut. Berita baiknya Permenhut tentang Basarhut kini sudah disahkan menjadi Permenhut Nomor P.30/Menhut-II/2013 tentang Bakti Sarjana Kehutanan dalam Pembangunan Kehutanan (download).

Berita baik lainnya DPR maupun Menteri Kehutanan telah setuju dengan inisiatif dari BP2SDMK tentang Basarhut. Sehingga ada alternatif untuk menampung lulusan jurusan kehutanan dari perguruan tinggi. Selain itu hal ini juga dapat menunjang kebutuhan akan SDM dalam rangka pembentukan KPH-KPH model. Namun juga ada berita yang kurang baik terkait penyelenggaraan Basarhut. Walaupun telah disetujui oleh DPR maupun Menteri Kehutanan, program Basarhut tidak mendapatkan sokongan dana. Oleh karena itu Kepala BP2SDMK Tachrir Fathoni mengatakan bahwa BP2SDMK akan mengalokasikan sebagian anggarannya pada 2014 untuk program Basarhut. Namun sarjana kehutanan yang bisa direkrut untuk program ini tidak sebanyak yang diharapkan sebelumnya.

Nantinya, sarjana kehutanan akan ditempatkan di 60 KPH model yang akan dibentuk dengan masing-masing hanya 2 orang per KPH model. Sehingga total sarjana kehutanan yang akan direkrut adalah 120 orang. Masa pengabdian untuk program Basarhut adalah 2 tahun.

Informasi singkat ini disampaikan langsung oleh Kepala BP2SDMK Tachrir Fathoni pada Seminar Nasional "Reformasi Pendidikan Kehutanan menuju Profesionalisme Rimbawan" yang berlangsung hari ini (13/9/2013).

Friday, September 6, 2013

Tidak Mau Cepat-cepat Tidur

Mengutip dari kicauan Goenawan Mohamad (GM) di atas bahwa:
"Menulis bukanlah untuk orang-orang yang mau cepat-cepat tidur"
Aku sendiri mulai menulis untaian kata-kata ini saat jarum jam merangkak sedikit demi sedikit menuju angka 12. Saat kegelapan menyelimuti tanah Jogja. Saat sebagian besar orang memberikan hak untuk badannya beristirahat. Saat sebagian lainnya, yang sudah terbiasa berinteraksi dengan angin malam, masih belum merasa ngantuk. Saat mahasiswa baru menikmati malam yang ke sekian di kota pelajar ini. Saat sebagian binatang baru keluar mencari makan. Saat tayangan televisi bukan lagi tayangan yang cocok untuk ditonton anak kecil. Saat inilah aku mencoba menulis lagi. Melakukan hal yang sempat ku lupakan selama beberapa waktu. Kali ini aku merasa aku bukanlah orang yang mau cepat-cepat tidur.

Sudah sekian lama tidak menulis bukanlah berarti aku telah membenci aktivitas ini. Bukan juga karena telah menemukan "mainan" yang baru. Bukan karena tak punya waktu. Bukan karena tidak punya bahan untuk ditulis. Bukan karena alasan ini itu lainnya. Bukan juga karena semua hal telah tersampaikan secara lisan. Terus terang saja kali ini aku secara tegas menyalahkan malas. Malas yang tak pernah puas membisikkan di telingaku: "Kerjakan nanti-nanti saja."

Mengawali season baru ini dengan tulisan ini rasanya seperti membuat janji untuk terus melanjutkan lagi menulis rutin di blog ini. Ucapan terima kasih untuk yang telah mengingatkan saya untuk tidak melupakan blog ini.

Friday, June 14, 2013

Pilih Satu atau Dua-duanya

Hidup ini penuh dengan pilihan. Pilihan apapun yang kita ambil maka akan mengantarkan kita kepada pilihan-pilihan. Kita tidak bisa menghindar dari pilihan-pilihan yang datang menghampiri kita. Pertanyaannya, apa yang akan kita lakukan ketika kita dihadapkan oleh banyak pilihan yang semuanya menarik bagi kita?

Analogi yang saya dapatkan dari sebuah drama adalah jika kita sedang berburu kelinci, di hadapan kita ada 2 ekor kelinci. Apakah kita memilih untuk memburu kedua-duanya, atau hanya cukup berfokus pada satu kelinci saja?

Jika kita memilih untuk memburu kedua kelinci itu, banyak orang mengatakan kita bisa kehilangan dua-duanya karena manusia memang mempunyai keterbatasan untuk fokus pada banyak hal sekaligus. Namun memang, jika kita mendapatkan kedua kelinci itu betapa beruntungnya kita. Sedangkan jika kita memilih untuk berfokus pada satu kelinci, ada kemungkinan untuk mendapatkan 1 kelinci, namun juga tidak menutup kemungkinan untuk kehilangan satu kelinci itu. Semua menjadi dilema.

Mari kita mencoba sebuah pandangan baru. Bagaimana kalau kita tetap berusaha untuk mendapatkan kedua kelinci itu? Ya memang bisa, tapi pasti akan sulit kan? Oleh karena itu, saya akan mencoba hitungan-hitungan statistika sederhana untuk melihat peluang keberhasilan kita untuk menangkap dua kelinci:

Anggap saja ada dua kelinci, satu kita sebut A, satu kita sebut B. Jika kita memilih untuk mencoba untuk mendapatkan A dan B sekaligus. Maka kemungkinannya akan seperti ini:
  • berhasil mendapatkan  A dan B (25%)
  • hanya mendapatkan A (25%)
  • hanya mendapatkan B (25%)
  • tidak mendapatkan A maupun B (25%)
Coba kita bandingkan jika kita hanya memilih  berfokus pada satu kelinci, entah hanya A saja atau B saja, maka kemungkinan yang akan kita hadapi adalah seperti ini:
  • berhasil mendapatkan A (33,33%)
  • berhasil mendapatkan B (33,33%)
  • tidak mendapatkan A maupun B (33,33%)
Ya. Secara tidak sadar jika kita hanya memilih satu kelinci, kita telah membuang 1 peluang yang sangat berharga, yaitu mendapatkan kedua kelinci sekaligus. Hal yang membuat pesimis adalah kecil nya peluang untuk mendapatkan kedua kelinci sekaligus, yaitu hanya 25%. Ah, kalau seperti itu mending fokus pada 1 kelinci saja!

Tunggu dulu! Tunda dulu keputusan itu. Pertanyaannya sekarang adalah bagaiman caranya bisa memperbesar peluang untuk mendapatkan 2 kelinci sekaligus? Inilah kunci yang kita tunggu-tunggu. Kita gunakan angka lagi ya. Jika dengan cara biasa kita, maka usaha yang kita lakukan hanya 1. Sedangkan cara yang tidak biasa ternyata bisa menjadi pengali untuk angka 1. Entah itu dikalikan dengan 2, 3, 4, atau 10.Gambarannya adalah seperti ini:
1 x 1 = 1 (cara biasa)
1 x 2 = 2 (cara tidak biasa)
1 x 3 = 3 (cara tidak biasa)
........
1 x 9 = 9 (cara tidak biasa)
1 x 10 = 10 (cara tidak biasa)

Jadi, yang saya maksud adalah, kita bisa memperbesar peluang untuk mendapatkan dua kelinci (A dan B) sekaligus dengan cara "melipatgandakan usaha." Entah menjadi 2 kali, 3 kali, atau bahkan 10 kal.

Melipatgandakan usaha bukannya tanpa pengorbanan. Namun untuk sebuah pilihan yang menarik adalah hal yang wajar jika kita mau melakukannya. Hanya tinggal persoalan motivasi dan bagaimana konsistensi kita dalam melipatgandakan usaha itu.

Pada drama yang saya tonton, tokoh tersebut dibuat oleh dua pilihan yang sama-sama menarik. Dia harus memilih untuk berlatih Lacrosse agar bisa bertanding di luar negeri atau belajar tekun agar bisa dapat meraih cita-citanya menjadi dokter. Kebimbangannya telah membuat dia merasa berat untuk melakukannya keduanya sekaligus. Ketika dia main lacrosse, dia tidak bisa fokus (karena mengetahui hasil belajarnya belum membuahkan hasil yang baik) sehingga membuat temannya terluka. Dia dihantui oleh perasaan bahwa dengan memilih untuk memburu dua kelinci maka dia akan kehilangan keduanya. Hal itu membuatnya menyerah dan memilih untuk belajar dengan tekun saja.

Akhirnya, pencerahan itu datang juga dari ibunya sendiri. Ibunya tidak mengatakan bahwa dia akan kehilangan kedua kelinci itu, melainkan si tokoh justru bisa mendapatkan dua kelinci, dan itu tentu lebih menyenangkan. Maka dia sudah mendapatkan jawabannya, yaitu "lipat gandakan usaha." Akhirnya dia tetap bisa berlatih dengan baik dan juga mendapatkan kabar gembira dari universitas yang menerimanya untuk berkuliah di jurusan kedokteran.

Tulisan ini mungkin bisa memberikan pencerahan bagi teman-teman yang sedang dilanda kebingungan untuk memilih. 


Monday, April 22, 2013

Belajar Bahasa dengan iTunes dan Podcast


Tertarik belajar bahasa asing?

Ada banyak cara untuk belajar bahasa asing. Bisa dengan buku dan kamus, ikut kursus, belajar dengan orang yang mahir berbahasa asing, internet, dan masih banyak cara yang lainnya. Jika anda adalah penggemar gratisan, mungkin tutorial ini cukup berguna bagi anda. :) Terutama jika ingin belajar bahasa dengan audio dan video.

Kita akan mencoba menggunakan salah satu software penting Apple yang dikenal dengan nama iTunes. iTunes adalah aplikasi yang memungkinkan anda untuk mengatur dan memasukan video atau musik digital di komputer anda. iTunes juga merupakan aplikasi yang kita butuhkan untuk mengakses "tokonya" Apple (iTunes Store). iTunes Store isinya jualan film, lagu, games, aplikasi, podcast, bahkan buku. Tentunya tidak semua perlu dibeli, cukup banyak yang gratis, terutama podcast.

Vote for Arboretum 1


Dalam rangka memperingati Hari Bumi (22 April), saya dan kawan Partai Perkap mencoba membuat propaganda-propaganda. Salah satunya adalah komik ini. 

Komik ini menceritakan tentang pemilihan pemimpin arboretum Fakultas Kehutanan UGM dengan calon burung Cangak (no 1) dan burung Kowak (no 2). Pada komik ini para calon memaparkan program unggulan masing-masing serta pendapat mereka tentang hari bumi. 

Jika anda tertarik untuk melibatkan diri dalam voting, silakan klik link berikut ini:

be active, be creative!

Saturday, April 20, 2013

Kegalauan Tengah Malam

Baru saja pulang dari mengobrol santai bersama rekan-rekan Jejak Rimbawan (LEM Fakultas Kehutanan 2012). Tak banyak memang yang bisa hadir, tapi cukup ampuh untuk mengingatkan kembali salah satu "jejak" yang telah saya tinggalkan di kampus. Entahlah apa namanya ngobrol, diskusi, atau curhat semua tumpah jadi satu. Persoalan-persoalan di dunia organisasi menjadi topik utama pada kumpul-kumpul kali ini.

Sebagai mahasiswa semester sudah cukup jenuh untuk turut campur dalam organisasi di fakultas. Toh, sudah ada anak-anak muda lain yang menggantikan. Tapi setelah mendengar tentang apa yang telah terjadi, timbul rasa heran yang amat sangat. LEM yang saat saya masih berada di dalamnya disebut-sebut eksklusif, ternyata sekarang jauh lebih eksklusif. Kami, sebagai warga keluarga mahasiswa Fakultas Kehutanan (KM FKT) jelata merasa ada yang hilang dari LEM. Saya berharap bukan karena adanya pengaruh organisasi ekstra kampus. Walaupun sebagian  dari fakta itu tak bisa dibantah.

Monday, April 15, 2013

Mari Ber-UN Ria

Hari ini  adalah hari Senin tanggal 15 April 2013. Bagi beberapa orang barangkali hari ini sama saja seperti hari-hari Senin yang lain. Tetapi tidak bagi sebagian besar siswa kelas 12 SMA sederajat yang hari ini akan mengikuti Ujian Nasional (UN). Iya, hanya sebagian besar, sebagian lainnya belum kebagian soal. UN di 11 provinsi memang akan tertunda, termasuk di antaranya adalah Kalimantan Timur.

Saya cukup bahagia karena telah melaksanakan UN 4 tahun yang lalu dan Alhamdulillah hasilnya tidak begitu buruk bahkan bisa dikatakan cukup bagus. Di dalam proses pengerjaan pun, saya tidak mengandalkan trik-trik yang tidak pantas. Hanya ada beberapa soal yang didapatkan dari jawaban orang lain dan juga jawaban yang saya bagi kepada orang lain. Sedangkan setelah lembar jawaban dibawa ke luar ruang ujian, kami sudah tak tahu diapakan lembar jawaban itu. Semoga saja tidak ada yang mengotak-atik isi lembar jawabannya.

Tuesday, April 2, 2013

Mengintip Skripsi Jokowi

Dari sekian banyak pemberitaan mengenai Joko Widodo atau yang akrab disapa Jokowi, nampaknya masih belum ada yang mengulas skripsi yang ditulisnya semasa kuliah.
Dipindai dari Buku Alumni Fakultas Kehutanan UGM 1957-Februari 1988


Jokowi masuk ke Jurusan Teknologi Hasil Hutan, Fakultas Kehutanan, Universitas Gadjah Mada pada tahun 1980. Saat itu sektor kehutanan sedang dalam masa-masa kejayaannya. Sehingga merupakan hal yang wajar banyak yang memilih Fakultas Kehutanan untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi. Namun, Jokowi tentunya punya alasan tersendiri dengan memilih jurusan Teknologi Hasil Hutan di Fakultas Kehutanan.


Sebenarnya tidak begitu sulit untuk menelusuri lokasi tempat skripsi yang ditulis oleh Jokowi berada. Hanya saja harus sedikit membongkar skripsi di lemari yang menampung skripsi-skripsi lama (di bawah tahun 1990). Jangan bayangkan skripsi Jokowi itu sudah berdebu atau lapuk dimakan rayap. Skripsi yang bersampul warna hijau lumut dengan huruf keemasan itu masih dalam kondisi baik meskipun sudah nampak lusuh.

Sunday, March 31, 2013

Hidup Damai Bersama Singa, Kisah Sang Penemu "Lion Lights"


Untuk mengamankan ternak tak perlu dengan membunuh pemangsanya. Barangkali inilah yang telah diajarkan Richard Turere kepada kita. Siapa Richard Turere?

Richard adalah seorang remaja yang hidup di benua hitam, Afrika, lebih tepatnya di Kenya. Ia adalah anak suku Masaai yang tinggal di pinggiran Taman Nasional Nairobi. Tempat di mana kita bisa menemukan satwa liar—dan tak sedikit yang tergolong buas—seperti singa, badak, jerapah, hyena, macan tutul, banteng dsb. 


Thursday, March 28, 2013

Sampah yang Terpilah Lebih Mudah Diolah

Ini adalah poster yang saya buat untuk ikut lomba poster yang diadakan oleh WRC (Waste Refinery Center). Cermati pesannya ya. Semoga kita bisa melaksanakannya.

nb: poster ini tidak menyabet gelar juara, tapi tak apalah :)

Artikel "Gubuk" untuk Mading Forestech

Once upon time saya ditawari Dina untuk menulis artikel yang katanya buat dimasukkan ke mading atas nama Forestech (HMJ jurusan saya). Mading itu sendiri akan dilombakan di lomba mading yang diadakan oleh salah satu HMJ di kampus, Forestation. Sebagai orang yang suka ngompor-ngomporin orang untuk menulis, sudah seharusnya saya terima tawaran ini. Tema yang ditawarkan adalah tentang Problematika Kehutanan. Temanya cukup umum dan cukup gampang mencari topik tulisan yang cocok.

Hari demi hari berlalu setelah tawaran itu disampaikan. Tanpa terasa sudah tiba H-1 sebelum deadline  pengumpulan artikel ke teman-teman Forestech. Untuk ide tulisan sebenarnya sudah terbayang, tapi belum satu huruf pun yang dituliskan! Berhubung waktu itu saya sedang melaksanakan PI, hal yang terngiang di benak saya adalah mencoba mengangkat topik mengenai bahan baku hasil hutan. Menurut saya, kurangnya pasokan/supply bahan baku hasil hutan merupakan permasalahan yang cukup pelik dalam dunia kehutanan. Banyak industri yang kembang kempis bahkan gulung tikar karena tidak sanggup memenuhi bahan bakunya. Inilah yang menjadi dasar bagi saya untuk menulis artikel "Sampai Kapan Kayu Akan Terus Ada?"

Penelitian yang "Menjijikkan"




proses penjermuran feses sapi
PKM (Program Kreativitas Mahasiswa) adalah salah satu "mainan" mahasiswa saat kuliah. PKM menjadi ajang bagi universitas yang ada di Indonesia untuk unjuk gigi. Berbagai ide kreatif dihasilkan dari kegiatan PKM, baik itu yang berkaitan dengan penelitian, wirausaha, pengabdian masyarakat, karya cipta, penerapan teknologi, gagasan tertulis maupun artikel ilmiah. Nantinya, kegiatan-kegiatan PKM ini (kecuali artikel ilmiah) akan mengantarkan mahasiswa menuju PIMNAS (Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional).

Tahun ini merupakan kali kedua saya menjalankan kegiatan penelitian yang didanai dari dana PKM. Proposal yang kami ajukan tahun 2012 lalu ternyata disetujui oleh DIKTI. PKM yang kami laksanakan kali ini sebenarnya mengangkat topik cukup menjijikkan yaitu "Inovasi Polibag Biokomposit melalui Optimalisasi Pemanfaatan Limbah Serbuk Kayu dan Feses Sapi". Ya... bagian yang menjijikkan adalah feses sapi!

Meraih Manfaat dari Kayu Bekas (tentang Praktek Industri Hasil Hutan)

Sebagai mahasiswa yang berkewajiban menyelesaikan satu demi satu kewajiban studinya, Alhamdulillah saya telah melaksanakan praktek industri hasil hutan atau kami biasa menyebutnya PI. Saya bersama empat orang lainnya mendapat kesempatan PI di PT. Ide Studio Indonesia yang berlokasi di Jalan Parangtritis Km.8 Cabeyan, Sewon, Bantul. Perusahaan ini bergerak dalam produksi mebel yang menggunakan bahan baku utama kayu jati bekas. Rekan-rekan mahasiswa teknologi hasil hutan yang lain banyak memilih untuk melaksanakan PI di luar kota, seperti Lumajang, Probolinggo, Gresik, dan Solo. Namun dengan alasan rasa"penasaran" dengan perusahaan ini, saya dan rekan sekelompok lebih memilih mencoba melaksanakan PI di PT. Ide Studio Indonesia. Setidaknya rasa penasaran itu kini terbayar sudah.

Direktur perusahaan ini adalah Ibu A. Sita Revuelta dan suaminya sendiri yang menjadi komisaris, Hugues Revuelta. Hugues atau yang biasa disapa Hugo adalah seorang warga negara Perancis. Ibu Sita yang merupakan alumnus Desain Interior Institut Seni Indonesia ini mengawali bisnis dengan trading mebel ke luar negeri. Trading yang dimaksud di sini adalah, orderan yang mereka terima dari konsumen dikerjakan oleh orang lain. Namun atas dasar idealismenya, Ibu Sita akhirnya mencoba terjun ke manufaktur mebel hingga saat ini.

Sunday, March 24, 2013

Memaknai Lagi Peran Hutan bagi Kehidupan

Negara-negara semacam Amerika, Jepang, Jerman, ataupun Cina sudah terkenal dengan industrinya yang berkembang dengan pesat. Berbagai produk diproduksi di sana, antara lain alat-alat elektronik, transportasi, robot, mesin-mesin produksi, produk kecantikan, tekstil , komputer, dan lain-lain. Produk-produk itu telah memberikan income yang besar bagi negara-negara tersebut.
Namun apakah negara-negara industri tersebut mampu memproduksi oksigen? Mungkin lebih baik saya perjelas dulu, oksigen yang saya maksud adalah oksigen yang diproduksi dari konversi karbon dioksida. Sama seperti fotosintesis yang dilakukan oleh tumbuhan berklorofil. Nampaknya jawaban belum. Belum lagi dari proses fotosintesis tersebut bisa dihasilkan zat makanan yang penting keberadaannya untuk makhluk-makhluk pada rantai makanan. Rasa-rasanya proses rumit yang dilakukan oleh tumbuhan dalam berfotosintesis belum dapat sepenuhnya ditiru oleh manusia. Lalu pertanyaan selanjutnya, di manakah sebagian besar jenis tumbuhan itu tumbuh?

Tuesday, March 19, 2013

Sampai Kapan Kayu Akan Terus Ada?

Sebuah kengerian diungkapkan oleh Ibu Angela Sita Revuelta ketika angka illegal logging semakin menanjak pasca reformasi. Penulis dan beberapa rekan mendapat kesempatan mewawancari beliau terkait perusahaan yang dipimpinnya—PT. Ide Studio Indonesia. Perusahaan tersebut bergerak dalam kegiatan pengolahan kayu daur ulang jati (biasanya dari pembongkaran rumah) menjadi produk-produk furnitur memiliki nilai jual tinggi. Awalnya penggunaan kayu daur ulang sebagai bahan baku utama didasari oleh keunikan dan keindahan dari penampakan kayu daur ulang. Namun, saat ini justru bahan baku tersebut yang menjadi nilai yang dikedepankan oleh PT. Ide Studio Indonesia sebagai wujud kepedulian terhadap kelestarian hutan. Tulisan ini akan sedikit membahas mengenai permasalahan bahan baku kayu dalam rangka memenuhi kebutuhan industri.

Wednesday, February 27, 2013

Selamat Datang Mahasiswa Teknologi Hasil Hutan 2013

Welcome to Forest Product Technology!
Congratulation for each student who chose Forest Product Technology.  

Kalian telah memilih, tak peduli seberapa tingkat keyakinan kalian saat memilih minat Teknologi Hasil Hutan (THH). Beginilah realita di kampus ini, waktu kalian telah tiba untuk menentukan fokus kalian di kampus ini. Semua sudah dipikirkan baik-baik oleh dosen kita, lepas dari kekurangan-kekurangan yang masih ditemui dalam peminatan ini. Ada tujuan-tujuan yang ingin dicapai dengan melakukan peminatan, yang utamanya berkaitan dengan spesialisasi yang harus kita dapatkan selain dari ilmu-ilmu kehutanan secara umum.

Saturday, February 23, 2013

Hilangnya Alumni Kehutanan UGM di Merauke

Di milis (mailing list) FOREST_GAM sedang ramai diperbincangkan tentang hilangnya salah seorang alumni Fakultas Kehutanan UGM saat menjalankan tugas di Papua. Beliau bernama Diah Puspasari (beberapa ada yang menulis namanya Dyah Puspasari) angkatan 1999 jurusan Konservasi Sumber Daya Hutan. Menurut sumber yang ada, korban hilang adalah karyawan PT. Merauke Rayon Jaya (MRJ) yang hilang sejak 9 Februari lalu. Korban dan satu orang rekan kerjanya hilang saat menjalankan tugas survey di kawasan hutan wilayah Kampung Selauw, Distrik Muting, Merauke.

Tim SAR gabungan yang terdiri dari Tim Basarnas Kansar Merauke, Kepolisian, TNI, dan dibantu oleh warga masyarakat sekitar masih terus melakukan pencarian. Namun kendala logistik yang menipis menjadi permasalahan ditambah lagi PT. MRJ yang seharusnya bertanggung jawab malah sulit untuk dihubungi. Setelah membaca berita di DetikNews tim malah sudah kehabisan logistik bahan makanan.

Alhamdulillah, para alumni Fakultas Kehutanan UGM segera bergerak, informasi terakhir di milis mengatakan bahwa dana yang sudah terkumpul untuk membantu pencarian korban adalah sejumlah 10 juta rupiah. Namun total dana yang dibutuhkan sejumlah 93 juta rupiah untuk pencarian selama 13 hari (dikalkulasi oleh Wuri Sutomo ('96) dan Mas Yudi Somel ('96) (sepupu ybs), rincian bisa dilihat di sini). Untuk penyaluran dana bantuan bisa melalui:

Rek. BRI 3114-01-000182-50-5
a.n. Aritri Nur Rizkiani
HP: 08122799124

atau
Rek Mandiri 134-0006148760
a.n. Nova Indri Hapsari
HP: 081328415582
Pin BB: 294916A2

Jika ada rekan-rekan yang berkenan untuk membantu diharapkan untuk mengkonfirmasi dulu no. HP dan pin BB yang dicantumkan di atas. Semoga bantuan yang rekan-rekan berikan bisa bermanfaat dan bernilai pahala. Ya Allah, semoga Bu Diah Puspasari bisa segera ditemukan dan dalam keadaan sehat. Mohon doanya ya rekan-rekan. 

Friday, January 18, 2013

Sekilas Tentang Basarhut (Bakti Sarjana Kehutanan)

Ada yang sudah pernah mendengar tentang Basarhut? Basarhut adalah singkatan dari Bakti Sarjanan Kehutanan. Menurut draf permenhut yang akan mengatur tentang Basarhut. Basarhut adalah kegiatan Kementerian Kehutanan untuk memberikan kesempatan dan pengalaman kerja di lapangan bagi lulusan Sarjana (S1) Kehutanan dan Diploma 4 Kehutanan untuk melaksanakan pengabdian pada Negara khususnya dalam pembangunan kehutanan.

Basarhut merupakan terobosan yang dilakukan karena berbagai pertimbangan  yang menyangkut pembangunan hutan dan kehutanan. Di dalam milis (mailing list) FOREST_GAM, Bapak Fathoni menyatakan bahwa ada 4 pertimbangan yang menjadikan munculnya Basarhut, yaitu:

Sacred Fire

Seorang pria bernama Ali membutuhkan uang dan meminta Bosnya agar bisa membantunya. Bos Ali memberikan Ali sebuah tantangan: Jika dia bisa menghabiskan waktu sepanjang malam di puncak sebuah gunung, dia akan menerima hadiah besar; Jika dia gagal, dia akan bekerja tanpa dibayar.
Saat dia meninggalkan tokonya, Ali memperhatikan bahwa angin dingin sedang bertiup. Dia merasa takut dan memutuskan untuk bertanya kepada teman terbaiknya, Aydi, jika dia pikir dia telah gila karena telah berani bertaruh. Setelah mempertimbangkan sesuatu beberapa saat, Aydi menjawab, "Jangan khawatir, Aku akan membantumu. Besok malam, saat kamu duduk di puncak gunung, lihatlah lurus ke depan. Aku akan berada di puncak yang gunung yang lain, di mana aku akan menjaga api tetap menyala sepanjang malam untukmu. Lihat ke arah api dan berpikirlah tentang persahabatan kita, dan itu akan menjagamu tetap hangat. Kamu akan mempu melewati malam, dan setelah itu, aku akan memintamu untuk sesuatu sebagai balasannya.
Ali memenangkan taruhan dan mendapatkan uang, dan pergi ke rumah temannya. "Kamu berkata kamu menginginkan semacam bayaran sebagai balasan".
Aydi berkata, "Iya, tapi bukan uang. Berjanjilah bahwa jika  angin dingin bertiup melewati kehidupanku, kamu akan menyalakan api persahabatan untukku."

Kisah ini dikutip dari The Aleph karya Paulo Coelho

The Aleph (Sebuah Resensi)

Aleph
Penulis: Paulo Coelho
Penerjemah ke Bahasa Inggris: Margaret Jull Costa
Vintage ISBN: 978-0-307-95069-7
Penerbit: Vintage Books
Jumlah halaman: 26
Kali ini saya akan mereview novel berbahasa asing yang berjudul The Aleph karya Paulo Coelho. Bahasa asli novel ini adalah bahasa Portugis, yang diterjemahkan oleh Margaret Jull Costa ke dalam bahasa Inggris.

Nampaknya penggemar novel di Indonesia tidak asing lagi dengan nama Paulo Coelho. Karyanya yang lain yang sudah diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia sudah cukup banyak. Di antaranya Sang Alkemis, Ziarah, Di Tepi Sungai Piedra Aku Duduk dan Menangis
Veronica Decides to Die, Sebelas Menit, Zahir, Iblis and Miss Prym, Brida, Sang Penyihir dari Portobello, Gunung Kelima, Seperti Sungai yang mengalir dan Sang Pemenang Berdiri Sendirian.

Novel ini berbeda dengan novel-novel Paulo sebelumnya. Di Aleph, tokoh utamanya adalah Paulo sendiri. Paulo menceritakan perjalanan yang ditempuh oleh Paulo karena dia sedang mengalami krisis atas keyakinannya. Ada suatu pertanyaan yang membuatnya sangat galau.

Kemi 2: Menyusuri Jejak Konspirasi (Sebuah Resensi)

Kemi 2: Menyelusuri Jejak Konspirasi
Penulis: Adian husaini (@husainiadian)
Penyunting: Ika W.
ISBN: 978-602-250-068-1
Jumlah halaman: 253
Penerbit: Gema Insani Press
Dr. Adian Husaini telah merilis novel terbarunya yang berjudul Kemi 2: Menyusuri Jejak Konspirasi. Novel ini merupakan kelanjutan dari novel sebelumnya yg berjudul Kemi: Cinta Kebebasan yang Tersesat.

Siapakah Kemi? Kemi, yang bernama lengkap Ahmad Sukaimi, adalah seorang santri cerdas yang mencoba mncari tantangan dengan berkuliah di Jakarta. Pada novel Kemi 1 (Kemi: Cinta Kebebasan yang Tersesat) diceritakan, bahwa Kemi  tertarik dengan pemikiran liberal yg ia temui ketika kuliah di Jakarta, terutama terkait gagasan Islam liberal. Akhirnya dia pun melibatkan diri utk menyebarkan pemikiran ini, dia berkenalan baik dengan Siti yang juga aktif menyebarkan pemikiran ini. 

Tuesday, January 8, 2013

PhotoThisWeek#1


Ada pemandangan yang berbeda di kampus. Sekarang ada tempat sampah warna-warni alias tempat sampah yang ditujukan untuk mengklasifikasikan jenis sampah. Setelah sekian lama saya berada di Fakultas Kehutanan UGM, akhirnya tempat sampah ini baru disediakan sekarang. Semoga civitas academica Fakultas Kehutanan UGM makin rajin buang sampah ya, nggak cuma nyampah di jejaring sosial : D

Free Online Journal

I will share to you about online journal subscription. Universitas Gadjah Mada have subscribe some international online journal to support learning activity. Whereas so much money to pay subscription fee. But many students don't yet know about this information. And there's no effort from UGM to introduce this to students. I don't know why. 

You can get FREE journal via online. Visit lib.ugm.ac.id and then click Direct Access Jurnal Online. If you want to sign in, use user id UGM's email. If you haven't yet user id UGM's email, just activate it at PSDI UGM (south of Purna Budaya Building)

Wednesday, January 2, 2013

Ceritakan Ceritamu

This evening, I read a blog that is written by one of Faculty of Forestry's student. I realized that blog writer is more honest than novel writers. Why? Because she is writing to tell people about her story. Otherwise, novel writers are writing to entertain their readers so they need to make story, not to tell story.

Ya.. blog yang ditulis oleh Opphii Kartika Wiyanadinata sangat menginspirasi bagi kita tentang makna sebuah perjalanan (Journey). Cerita yang disuguhkannya sungguh telah membuat saya iri. Sebagai seorang wanita, dia cukup kuat untuk menaklukkan puncak-puncak gunung di pulau Jawa. Ya.. jika dibandingkan dengan saya, saya baru berhasil mendaki satu puncak, Merapi. Sedangkan dia, saya yakin jumlah jari di satu tangan sudah terlewati (lebih dari 5 kali). Perhaps if I agree to hike with Arif Dharma and Rizky, saya bisa menambah 1 daftar puncak yang berhasil didaki, Merbabu.