Saturday, June 11, 2011

Facebook-Connecting Etam*



Wajar saja Mark zuckerberg menjadi Person of the Year 2010 versi majalah TIME. Anak muda dari Harvard University ini adalah founder Facebook—sebuah situs jejaring sosial. Pada sampul depan majalah TIME ini tertulis Facebook’s Mark Zuckerberg – THE CONNECTOR. Kalau kita meminjam istilah yang dikemukakan Malcolm Gladwell dalam bukunya Tipping Point, connector atau penghubung merujuk pada orang yang menghubungkan kita dengan dunia dan orang yang memperkenalkan kita dengan lingkaran pergaulan kita.

Tidak bisa dipungkiri fungsi penghubung sudah dijalankan dengan baik oleh Facebook. Facebook memang bukan orang (manusia)—seperti istilah yang digunakan dalam Tipping Point—tetapi kemampuannya menghubungkan orang-orang jauh lebih hebat dibandingkan penciptanya yang hanya manusia. saya rasa sudah sepantasnya saya berterimakasih kepada Facebook. Mengapa?

Fitur Find Friends pada Facebook membuat sebuah fenomena connecting bisa terjadi. Find friends bisa saya definisikan sebagai fitur pencari teman dalam Facebook berdasarkan informasi-informasi yang dituliskan pengguna pada profilnya. Informasi itu antara lain hometown (kota asal), current city (kota tempat tinggal saat ini), high school (SMA), dan lain-lain. Kita tinggal menentukan pencarian kita berdasarkan informasi apa, nantinya Facebook secara otomatis akan mencarikan teman yang menuliskan informasi yang sama dengan apa yang kita tulis. Misalnya saja kita pilih current city yaitu Yogyakarta, maka Facebook akan menampilkan teman yang sama-sama menuliskan Yogyakarta sebagai current city nya. Urutannya teman yang akan ditampilkan berdasarkan mutual friends (teman bersama ) terbanyak.


Jembatan Kutai Kartanegara di malam hari

Kemarin malam saya iseng mencoba fitur ini dengan memilih informasi teman yang sama-sama menuliskan Tenggarong sebagai hometown. Seperti yang saya tuliskan pada status saya pada hari Kamis, 9 Juni 2011 “Find friends yg dr Tenggarong.. wah trnyata banyak tmn2 tenggarong yg blm saya add. dan ckp kget melihat prubhan2 wajah mereka,,mklm sdh 5 tahun jarng ktmu mreka,,,” Benar sekali.. saya memang cukup kaget melihat foto mereka lagi setelah sekian lama tidak bertemu. Hingga 11 Juni 2011 pukul 17.16 WIB komentar untuk status ini sudah mencapai 189 komentar! Teman saya yang berasal dari Tenggarong rata-rata adalah teman saat masih duduk di bangku SD dan SMP. Setelah itu saya memilih melanjutkan SMK di Bontang, yang secara otomatis membuat intensitas komunikasi dan pertemuan saya dengan mereka menjadi berkurang.

Saya tambahkan saja teman-teman yang pernah saya kenal, ada sedikit keraguan di dalam hati. Apakah mereka masih ingat saya? Satu per satu saya tambahkan, sambil berharap ada yang segera menerima permintaan pertemanan saya. Saya cukup senang, ternyata mereka masih ingat saya, entah teman semasa SD maupun SMP. Ada di antara mereka yang masih tinggal di Tenggarong dan ada juga yang telah melanglang buana ke seluruh Indonesia. Bahkan beberapa dari mereka berada di kota yang sama dengan tempat tinggal saya saat ini.

Dalam status yang saya sebutkan di atas, kebanyakan yang berkomentar adalah teman-teman dari SDN 001 Tenggarong. Akhirnya ada yang mengusulkan untuk membuat grup khusus untuk alumni SDN 001 Tenggarong angkatan 2003. Silakan klik saja di sini Odah Kanak SDN 001 Tenggarong (Ang. 2003). Semoga grup ini menjadi sarana untuk bersilaturahmi di antara kami.

Saat ini teman-teman sudah menjalankan aktivitasnya masing-masing, jika dulu kami sama-sama sebagai murid bercelana merah dan juga bercelana biru. Saat ini sudah ada yang merasakan mencari penghasilan sendiri, ada yang masih belajar di bangku kuliah, dan ada juga yang sudah berkeluarga. Semuanya begitu beragam dan terasa begitu indah ketika menyadari bahwa dulu saya pernah sekelas bersama mereka, pernah berbaris bersama saat upacara bendera, pernah bermain bersama, dan semua aktivitas-aktivitas lain yang saat ini tidak mungkin bisa dirasakan lagi.

Museum Mulawarman

Teknologi selalu berkembang dengan cepat. Ada saja inovasi-inovasi yang diciptakan manusia mengiringi perkembangan teknologi. Termasuk salah satunya dalam bidang teknologi informasi, barangkali saat kita SD tidak pernah membayangkan ada situs yang bernama Facebook yang nantinya bisa menjadikan kita terasa lebih dekat walaupun terpisah oleh jarak. Teknologi memang punya dua sisi, tinggal manusia yang memilih sisi apa yang ingin dia ambil.

Facebook telah menghubungkan saya kepada mereka, teman-teman masa kecil dan remaja. Salah satu mozaik kehidupan yang tidak boleh saya anggap remeh, karena bisa jadi justru masa-masa itu yang akan menjadi faktor penentu kesuksesan di masa depan.

Peran connector yang dijalankan oleh Facebook, suatu saat pasti akan tergantikan. Entah apa yang akan menggantikannya, waktu dan teknologi akan menjawabnya.

Bila ni etam* reunian??

nb:

*=kita



Imej pinjem dari:

http://img.timeinc.net/time/2010/poy_2010/poy_mz/poy_cover_z_1215.jpg

http://indotourismplace.com/wp-content/uploads/2011/03/Tenggarong.jpg

http://1.bp.blogspot.com/_uLe7icxeE0Y/S9AtA6nD15I/AAAAAAAABKg/3LLvPZTYQG4/s1600/tenggarong.jpg


4 comments:

  1. wah sama, aku juga banyak ketemu teman-teman lama di SD ama SMP dari facebook, tapi aku lebih suka twitter sekarang

    ReplyDelete
  2. aku baru2 ni bisa twitteran,,sblumnya ora ngerti ..hehe

    ReplyDelete
  3. emang orang ini keren...bisa memberi hiburan pada dunia ... sekarang komunikasi bisa jadi lebih transparan... dan kadang dimanfaatin buat yang negatif sih, tapi kalau lihat ya efek positif aja ya... Ilmu di tangan orang yang tepat bisa berkembang pesat dan berubah bentuk menjadi output yang keren... salut sama orang ini :)

    ReplyDelete
  4. iya,,sprti mata pisau... bisa dgunakan utk mmasak, dan tdk sdkit yg mnggunakannya utk menghilangkan nyawa org lain .. kpn y saya jd Person of the year..?? hhe

    ReplyDelete