Sunday, February 16, 2014

Terima Kasih Abu Atas Tegurannya

Pemandangan di depan rumah kami saat hujan abu terjadi
Tiga hari ini bukanlah hari-hari yang nyaman untuk dilalui. Harus berjibaku dengan abu bukanlah hal yang kami (warga Yogyakarta) harapkan. Kiriman kilat abu vullkanik dari Gunung Kelud yang meletus pada Kamis malam (13/2) membuat aktivitas di Yogyakarta menjadi cukup carut marut saat Jumat pagi (14/2)

Hari Jumat itu sangat sulit menemukan warung makan. Kalau KFC sih buka, tapi apa rela?? Entah kenapa harus berpikir berkali-kali untuk makan di sana. Belum lagi harus menunaikan kewajiban mendistribusikan buletin Jumat ke masjid-masjid yang tentu saja mengharuskan saya keluar rumah. 

Jika diminta untuk membandingkan kondisi abu di Jogja saat ini dengan suasana Jogja saat letusan Merapi tahun 2010. Rasanya masih lebih baik saat tahun 2010.

Namun seharusnya tidak  ada alasan bagi kami untuk mengeluh, toh kami hanya menerima abu dan tidak ada alasan yang memaksa kami untuk mengungsi ke tempat lain.

Lain halnya dengan warga yang berada dekat dengan Gunung Kelud yang terpaksa harus mengungsi mencari tempat naungan yang aman. Jauh dari kenyamanan dan kehangatan rumah. Berkumpul bersama pengungsi-pengungsi lainnya berharap kabar baik segera datang agar mereka bisa kembali pula.. Harus rela meninggalkan aktivitas rutin mereka agar tetap bisa bertahan hidup.

Bencana yang cukup besar belakangan ini juga terjadi di Sinabung, Jakarta, Pati, Kudus, Kebumen, Manado dan daerah-daerah lain.  Adanya berbagai bencana yang silih berganti memberikan sebuah pelajaran penting bagi kita. Bahwa alam tak akan sepenuhnya bisa dijinakkan oleh manusia dan dipermainkan begitu saja oleh manusia. Bencana juga memberikan pelajaran bahwa manusia bisa kehilangan nyawanya kapan saja, di mana saja, dan dengan cara apa saja. Sehingga jangan sampai hidup yang hanya sekali ini benar-benar kita manfaatkan dalam kesia-siaan. Tak ada yang menjamin esok hari kita masih mampu membuka mata kita.

Terima kasih abu atas tegurannya....
kartun oleh Mice




No comments:

Post a Comment