Friday, March 5, 2010

Menulis bersama Kompasiana dan Polling tentang Kedatangan Obama ke Indonesia

Akhirnya bisa kembali menulis di dunia mulan.. eits.. maksudnya dunia maya. Satu minggu yang cukup melelahkan, kuliah dan organisasi membuatku agak kesulitan mencari waktu santai untuk menulis. Ada sih waktu-waktu luang, tapi gara-gara rasa malas sudah mengepung, ya.. apa boleh buat?

Beberapa terakhir ini aku tertarik dengan semacam blog bersama yang bernama Kompasiana. Kompasiana merupakan bagian dari situs Kompas.com, namun di sini kita diberi kebebasan layaknya menulis blog. Bahasa gak perlu memakai bahasa yang benar, namun isi tulisan kita juga harus tetap memenuhi tata tertib dari Kompasiana, tentu saja agar tulisan kita bisa dimuat di sana. Apa keuntungannya menggunakan Kompasiana? Di dalam Kompasiana tulisan kita bisa dibaca oleh banyak orang, apalagi jika tulisan kita menarik. Kita juga bisa berbagi mengenai berbagai macam hal dan kita pun bisa membaca apa yang telah ditulis oleh Kompasianer (istilah untuk para pengguna Kompasiana). Kompasiana juga mnyediakan fasilitas agar para pembaca Kompasiana bisa memberikan penilaian terhadap tulisan kita (semacam polling) dan tentu saja fasilitas untuk meninggalkan komentar. Berminat untuk mendaftar? Caranya gampang. Anda masuk ke situsnya, yaitu www.kompasiana.com, lalu carilah menu regristrasi dan anda akan melakukan proses pendaftaran. Setelah itu anda akan menerima e-mail untuk mengaktifkan akun yang telah anda buat dan anda pun bisa segera ber-kompasiana ria.


Oia.. Kompasiana juga ngadain lomba nulis bagi para pecinta sepak bola, hadiahnya mantap dah, Liat aja di sini http://www.kompasiana.com/topics/selocalsoccer


Tadi siang (5 Maret 2010) aku iseng melakukan polling (jajak pendapat) di kelas saat mata kuliah geomorfologi berlangsung. Sebenernya gak cuma iseng sih, aku pengen tau pendapat temen-temen mengenai rencana kedatangan Obama ke UGM (walaupun berita yang terbaru menyatakan bahwa om obama gak jadi ke Jogja dan memilih ke pulau dewata (Bali)). Ada pun alasan lainnya adalah untuk belajar menjadi jurnalis dan untuk mempraktekkan kuliah Statistik . Setelah aku melakukan polling ada 1 fakta yang memprihatinkan, ternyata mahasiswa UGM masih ada yang gak tau mengenai esensi dari sebuah polling. Polling yang aku buat malah dirusak oleh orang-orang yang gak bertanggung jawaban, padahal jika hasil polling nya bagus aku bisa menghasilkan sebuah data yang menarik untuk disimpulkan. Aku membuat form dengan 4 pilihan sikap tentang kunjungan Obama ke UGM yaitu Setuju, Tidak setuju, Tidak peduli, atau Tidak tahu. Berikut form yang aku buat:

Jika kita lihat pada bagian kanan kertas dan lihat pada tulisan berada di pinggir kertas, maka kita akan bisa membaca tulisan OPO IKI ORA MUTU (kurang lebih artinya APA INI GAK MUTU), yang dituliskan oleh salah satu mahasiswa. Lalu di bawah ditandai banyak tanda centang yang menurutku dilakukan oleh orang yang sama. Aku hanya bisa merasa geli, sebenarnya siapa sih yang “gak mutu”? Prihatin juga sih, ada mahasiswa, tapi sifatnya masih kekanak-kanakkan. Gak cuma itu ada juga tanda centang yang mestinya setiap mahasiswa hanya boleh menandai 1 kali, malah diisengin oleh “anak-anak usil itu” dengan menandai lebih dari 1 kali (keliatan dari tandanya yang mirip-mirip) dan menandai dengan tanda bukan centang. Seandainya saja oknum-oknum itu mau lebih menghargai orang lain maka aku akan mendapat gambaran yang bagus mengenai sikap-sikap para mahasiswa terhadap kunjungan ini. Ada juga yang menandai kolom Setuju dan menuliskan sebuah tulisan yaitu :

  • (mau foto bareng Obama);
  • (asal ngasih aku duit);
  • ^^(harus)
  • (Like ^^),

Bagiku bagian yang ini tidak bermasalah, karena ini sebuah komentar yang bagus. Fuhh..begitulah, selalu saja ada cobaan dalam belajar. Akhirnya, aku cuma bisa menyampaikan data secara garis besarnya saja, yaitu sebagian besar mahasiswa memilih Setuju terhadap kedatangan Obama ke UGM, disusul oleh Tidak peduli, lalu Tidak tahu, dan terakhir yang menyatakan Tidak setuju.


Menurut analisisku (hanya sekedar menduga-duga), kemungkinan besar pamor Obama lah yang menyebabkan banyak yang memilih Setuju, pamor bisa mengalahkan segalanya. Kalau yang memilih Tidak peduli kemungkinan merasa jadi atau tidak Obama datang ke UGM, tidak akan berpengaruh banyak untuk dirinya. Bagi yang menjawab Tidak tahu mungkin masih bimbang dengan korelasi yang terjadi jika Obama menginjakkan kaki di universitas tertua di Indonesia. Sedangkan bagi yang memilih Tidak Setuju, termasuk aku sendiri, tentulah punya alasan sendiri yang merupakan bentuk kekecewaan terhadap Pemerintahan AS yang dipimpin oleh Obama. Kalau diulas mengenai kekecewaan-kekecewaan itu, tentulah postingan ini akan begitu panjangnya. Perlu ditekankan ini cuma dugaanku, karena aku tidak menanyakan alasan sikap para koresponden ini.


Untuk posting kali ini cuma ini saja yang aku bisa sampaikan. Aku akan tetap berusaha menulis di sini dengan segala apa yang telah “tercatat” di dalam pikiranku dan akan menjadi sebuah "catatan rimbawan" di blog ini.


Keep struggling to be a Journalist!

2 comments: