Thursday, February 25, 2016

Pergi untuk Kembali - Versi PK-50 Jogja dan Sekitarnya

Halo.. terima kasih sudah meng-klik link yang saya berikan di notes nya. Setidaknya membuktikan kalau kalian penasaran sama pesan-pesan dari saya. Hitung-hitung sekalian promo dan mengaktifkan blog. Luar biasa teman-teman awardee PK-50 Jogja (dan sekitarnya) yang sejak Oktober lalu saling kenal dan sampai sekarang masih terus kontak (terima kasih Menyapa Indonesia yang memberikan kesempatan untuk itu). 

Tanpa berbasa-basi, ini pesan buat teman-teman ya. 


Buat Yhone Arialistya
Luar biasa wakil ketua Menyapa Indonesia PK-50 ini. Pertama kali bertemu saat kopdar bareng PK-50 Jogja versi awal. Kita berhasil memecahkan rekor sebagai regional yang pertama kali kopdar. Sebuah pencapaian yang luar biasa. 
Selamat menjadi mahasiswa, semoga nantinya menjadi ahli entomologi handal yang disegani. Lulus tepat waktu dan bisa melanjutkan lagi S3 nantinya (semoga bisa melebarkan sayap ke abroad ya!). Tapi jangan lupa sebelum lanjut S3, nikah dulu ya. Semoga segera menemukan sang jodoh yang lama dinanti.



Buat Bagus Gilang Pratama 
Selamat datang di kehidupan Jogja Mr. Begal (dibaca seperti baca bebek). Sejauh mata memandang, kayaknya kamu menikmati banget hidup di kota ini. Akhirnya dapat menghilangkan image awardee yang selalu sendiri. Di Jogja nampaknya akan semakin rame dengan kedatangan teman-teman yang kuliah di UGM.Semoga berhasil meyakinkan kanjeng mami untuk berkeluarga saat kuliah. 
Sesekali minta bantuan lagi untuk mengantarkan rekan-rekan yang mau mengajar, semoga mendapat balasan yang setimpal buat kebaikannya. 
Selesai S2, semoga langsung mendapat tempat yang pas, entah lanjut kuliah di King Saud atau jadi dosen di Lampung sana. Insya Allah kalau rizki nggak ke mana. Jangan beralih profesi jadi BEGAL!

Buat Gede Resnadiasa
Nampaknya dari awardee PK-50 Jogja, kamu yang bakal hengkang duluan ke negeri nan jauh di mata. Awardee yang selalu sigap walaupun sedang pulang kampung ke tanah dewata. Totalitas juga ketika lagi di Jogja, walaupun kadang harus siap diomelin sang kekasih. Semoga di Jepang sana nggak bingung dengan bahasa yang pasti tak sama, cuaca yang belum tentu sesuai keinginan. Kalau saya ada kesempatan ke Kyoto, bisalah kita sempatkan meet-up membuang muak dan stres. Jangan sampai kurus ya kalau di Jepang (kayaknya nggak deh). Semoga bisa menjadi Menlu yang disegani dari kutub utara sampai kutub selatan.



Buat Alberta Titis Rum Kuntari
Awardee PK-50 kedua yang saya kenal di Jogja. Terpaksa bertemu lebih awal karena assessment di Kokap. Bahasa lainnya baru ketemu sekali sudah diajak pergi menjelajah ke negeri antah berantah. Desainer dan Arsitek handal yang desain-desainnya sudah terjamin kualitasnya. Nggak bisa makan sambel dan alergi banyak hal. Satu-satunya awardee PK-50 yang ke Swedia, sehingga sudah dijamin ketangguhannya. 
Terima kasih atas kontribusinya, terutama dalam MI, karena kepanikanmu membuat yang lain semangat dan mengingatkan agar semua berjalan sesuai yang diinginkan. Rumah Pandan serasa jadi basecamp nya anak Jogja, terlalu nyaman sih rumahnya. Semoga sukses kuliah di Scandinavia sana bersama sang kekasih dan pulang-pulang kalian bisa berkontribusi banyak untuk tanah air.


Buat Laila Kurnia Putri
Gelar  Awardee PK-50 termuda dan ketua panitia Grand Launching MI Bale Sinau pantas disematkan ke adek satu ini. Meskipun kecil, tapi sudah mau berangkat S2 ke Inggris, bahkan beritanya sudah masuk Tribun Jogja. Popularitasnya juga makin bertambah ketika diwawancarai beberapa radio dan stasiun TV di Yogyakarta.
Rumahnya yang jauh di utara sana menjadi markas kedua dan menjadi tempat bekerja untuk inven buku yang terus berdatangan. Semoga adek kecil ini berhasil mencapai cita-cita yang diinginkan. Dengan umur semuda ini, syukurilah dengan memberi manfaat yang sebesar-besarnya buat sekitar. Kapan naik haji lagi?

Buat Amalia LailaDevita Hidayat
Meskipun jago ciscasciscus bahasa Perancis dan juga pernah tinggal di sana. Kamu tetap nggak lupa budaya sendiri bahkan berperan aktif melestarikannya. Sudah dibuktikan keahlian menarinya, baik di opening PK, closing PK, sampai Grand Launching MI. Selain bahasa Perancis, bahasa Jawatimuran juga dikuasai dengan sangat baik.
Di tengah kesibukanmu sore dan malam hari, masih menyempatkan hadir rapat walaupun sudah di penghujungnya demi bertemu dengan yang lain. 
Semoga bu guru (karena ngajar bahasa Perancis di IFI) makin jago bahasa Perancisnya. Segera diterima aplikasi kuliahnya dan juga segera melangkah ke pelaminan. aamiin.

Buat Linda Windiarti
Bu bendahara super sibuk dan berprestasi ini juga termasuk golongan-golongan awardee PK-50 yang pertama saya kenal. Asal daerah jangan ditanya, karena jawabannya akan macam-macam, Mojokerto, Surabaya, Banten, Aceh, Antartika, Zimbabwe (ok. tiga kata di belakang diabaikan). 
Awardee satu ini adalah andalan-andalan profesor di Fakultas Teknologi Pertanian dan juga peraih beasiswa Djarum sewaktu S1. Semoga cita-cita besarnya untuk S2 di luar negeri tercapai ya. Saya tunggu kabar-kabar baik darimu. 

Buat Gandra Braino Eltino
Belum. Belum jadi Jogja. Tapi sudah memiliki ikatan yang kuat dengan Jogja. Teringat kali pertama menelpon untuk sebuah tugas yang terbilang sangat mendadak, yaitu tugas pra-PK terkait Menyapa Indonesia. Sering satu kelas sama Tasya Kamila, dan akhirnya mereka bertemu kembali di PK, mungkin semacam nostalgia bagi mereka.
Semoga ada kesempatan berkunjung lagi ke Jogja sebelum melanglang buana ke negeri orang. Semoga berjodoh dengan orang Jogja, supaya bisa bangun rumah di Jogja dan punya usaha warung makan di sini. 

Buat Dyah Savitri Pritadrajati
Sudah tahu sejak lama, karena pernah tergabung dalam forum pengurus-pengurus BEM Fakultas. Jadi sudah nggak asing dengan foto-foto Prita yang bak foto model. Tapi baru bisa mengenal lebih dekat pas sama-sama jadi Awardee PK-50 Jogja. Ada dua sisi, sisi dia sebagai mahasiswa berprestasi tingkat dewa dan sisi lainnya sebagai wanita lugu yang biasa dikerjain Yhone. Kebanggaan tersendiri ketika wakil dari Jogja mengajukan diri menjadi ketua angkatan, terpilih lagi. Semoga bisa mengejar mimpi-mimpimu ke depan, berhenti galau karena urusan jodoh, dan semoga disegerakan apa yang disemogakan

Buat Rhamadinna Fatimah
Waktu berkarir sebagai part-timer di Gedung Pusat salah satu universitas negeri ternama di Indonesia. Saya sudah mengenal beliau. Akhirnya dipertemukan kembali di PK-50. Sempat ada seseorang yang screencapture komentar Mbak Dinna terkait PK yang ujug-ujug awardee dimasukkan ke grup-grup yang awardee belum dapat pemberitahun resmi kenapa dia bisa ada di grup itu.

Terima kasih masih tetap sering mengikuti perkembangan kegiatan pasca PK di tengah kesibukan-kesibukan di kantor dan urusan di rumah. Semoga segera ada kabar baik dari Oxford.



Buat Nuzul Sri Hertanti
Namanya mendapat kehormatan untuk menggantikan kata galau. Sebuah pencapaian luar biasa dari penjuru Cebongan. Bergabung di H-5 pelaksanaan PK merupakan sebuah proses yang di luar dugaan. Siapa sangka kamu menyimpan banyak potensi. Terlebih ketika terungkap bahwa kamu adalah mahasiswa berprestasi. Jangan habiskan energi dengan bergalau ria. Banyak hal yang menunggu kamu agar segera memutuskan. Di mana pun kamu berada insyaAllah akan baik. 




Buat Christine Dwi Ariani Putri Wiyono
Pertama kali di-chat oleh kamu, ketika ditawari untuk menjadi tim desain. Sebuah kehormatan tersendiri karena dianggap sebagai orang yang “pintar” desain. Namun sayang kesibukan MI membuat saya tidak bisa memilih semuanya. Untunglah kamu menjadi PIC tangguh, sehingga bisa memeriahkan tim desain agar tetap semangat mengerjakan pekerjaan yang sangat mendetail.
Satu lagi rekan yang mungkin akan satu negara. Semoga September atau Oktober nanti bisa menyusul ke negeri sakura.




Buat Fatihatul Aliimah
Sosok yang sangat inspiratif. Meskipun lagi LDR, semangatnya nggak pernah padam. Sampai-sampai nggak tahu kapan Mbak Fateh sedih. Selalu bisa menyemarakkan suasana dengan tawanya yang khas. Akhirnya menjadi salah penduduk Yogyakarta, paling tidak untuk dua tahun ke depan. Semoga bisa bertemu dengan sang suami. Semoga kuliahnya sukses, jangan main mulu.





Buat Rahmawati Fitriningtyas
Meskipun berdomisili di Magelang, Tyas sudah dianggap seperti penduduk Jogja. Meskipun empat tahun tinggal di Jakarta nampaknya nggak berefek dengan logatnya. Sekarang masih murtad dari dunia per-fisika-an. Semoga sebentar lagi bisa mempelajari “aliran” fisika lagi untuk S2 ini.
Selalu siap sedia ketika mendapat tugas kesekretariatan meskipun harus dilembur setelah pulang kerja. Doa kami selalu menyertai untuk kesuksesanmu ke depannya. 




No comments:

Post a Comment