Monday, June 21, 2010

UAS Day 1 (Dari Status hingga Gramedia)

GSaya berjanji kepada diri saya sendiri untuk menulis blog setiap hari selama ujian akhir semester (UAS). Tujuan saya adalah menjadikan tulisan ini sebagai pembelajaran untuk diri sendiri maupun pembaca. Sekaligus sebagai catatan harian saya. Hasilnya tersaji seperti yang anda baca saat ini. Enjoy reading...

Hari ini saya awali dengan bangun pagi sekitar pukul 3.45 dan dilanjutkan dengan ibadah. Saya sendiri heran mengapa belakangan ini bisa bangun sepagi itu, siapa yang membangunkan saya? Setelah itu saya menyalakan Pico (netbook saya) untuk membuat cover makalah yang saya buat dan sedikit belajar untuk ujian nanti. Pagi-pagi memang enak dipakai untuk belajar, pikiran terasa lebih fresh dan lebih cepat masuknya.

Pagi-pagi online Facebook untuk melihat-lihat gimana kabar teman-teman di hari pertama UAS ini. Beberapa teman memasang status yang isinya tentang UAS, ini contohnya:

Shelvi Megawati Subiantoro: Bismillah.. Sukses UAS ny temnd2.. Semangad!
HeLdiyanti Anwar
: Bismillah...
Semoga uAs kali ini dapat d lewati dg baik n m'dptkn hsl yg m'muaskan... Amin.. Amin.. Amin y rabbal 'alamin.. :-)
Mizushima Aditya:
SEMANGAT UAS 4 Hari Berturut - turut ................... ^^v


Saya memilih untuk menyukai statusnya dan memberi komentar “amiin”, karena termotivasi oleh sabda Rasulullah saw.:”Jika seorang hamba Muslim mendoakan saudaranya tanpa sepengetahuannya, maka malaikat berkata kepadanya,’Engkau juga mendapatkan yang sama (doa yang sama)’”(H.R. Muslim)

Sudah untuk keempat kalinya saya menjalani ujian di universitas, jadi tidak ada perasaan tegang yang berlebihan pada ujian kali ini. Ujian pertama hari ini adalah mata kuliah (makul) Ilmu Tanah Hutan (ITH) pada pukul 7.30 WIB. Saat awal semester ini, makul ini termasuk salah satu yang saya takuti. Alasannya, makul ini cukup untuk membuat rambut keriting saat menyimaknya. Setelah mid-term baru mulai terasa agak enak, soalnya waktunya untuk tugas presentasi mahasiswa berkelompok. Kelompok saya sukses maju sebagai kelompok yang maju urutan kedua dengan membawakan materi “Kebakaran pada Lahan Gambut” dengan slide asal-asalan dan meberikan jawaban sekenanya saat ditanya. Lumayanlah dapat pujian karena berani tampil duluan (baca: nekat).

Back to exam. Dengan mengucap Bismillahirrahmanirrahim dan doa saya mulai mengerjakan ujian ITH. Soalnya 60% saya ketahui jawabannya sisanya masih dengan sedikit improvisasi dan sempat buntu sehingga menjawab asal-asalan untuk pertanyaan ini: Sifat tanah biologi lebih dinamis dibanding sifat fisika dan kimia tanah. Jelaskan mengapa sifat biologi tanah punya peran yang lebih dinamis terhadap tingkat kesuburan tanah hutan?? Alhamdulillah saya cukup puas dengan ujian yang pertama. Pelajaran yang bisa saya ambil, saat mengerjakan soal ujian ini ternyata materi yang berbulan-bulan sebelumnya saya ketahui ternyata masih nempel di ingatan. Jadi memang sudah seharusnya kita belajar secara rutin tanpa harus menunggu dekat ujian atau biasa dikenal dengan sebutan SKS (sistem kebut semalam).

Setelah keluar ujian pukul 9.00 WIB, saya harus melayangkan uang sebesar Rp 500.000,00 ke tangan saudari Diah. Uang ini digunakan untuk akomodasi selama Kuliah lapangan ke Jawa Barat (I like it ^_^). Sambil menunggu ujian berikutnya ada baiknya bersujud dulu kepada Allah di masjid tercinta, Al-Ihsan.


Masjid Al Ihsan Fakultas Kehutanan UGM

Ujian kedua untuk hari ini adalah makul Sosiologi Kehutanan dan Lingkungan (SKL) pukul 13.00. Makul ini selalu menjadi dongeng yang baik untuk tidur siang selama kuliah semester ini. Entah mengapa? Makul ini termasuk makul yang tidak begitu saya serap, terlalu tinggi. Seharusnya saya mengambil makul ini semester-semester berikutnya, tapi ya sudahlah. Ujian kali ini termasuk buruk, hanya 40 % yang bisa saya kerjakan, maklum belajarnya memakai SKS. Dua soal pertama saya lewati dengan sukses, tapi tiga soal berikutnya saya benar-benar menjawab dengan asal kena. Saat pertengahan ujian saya sempat mengantuk berat, kuliah dan ujian kok mirip-mirip ya,. Syukurnya tidak tertidur dan terkulai di kursi, malu juga lah kalau tidur ketika ujian. Pelajaran yang bisa kita ambil adalah, buat suasana yang tidak membuatmu mengantuk saat kuliah, entah jungkir balik atau berteriak ala Tarzan, saya tahu anda bisa lebih kreatif daripada itu. Pelajaran yang terpenting adalah… BELAJAR dengan benar.

Mari kita refreshing sebentar, saya dan Agung Perbowo pergi ke toko buku Gramedia. Sekedar lihat-lihat, seperti yang saya ceritakan tadi, uang saya sudah melayang jadi tidak bisa beli apa-apa kali ini. Tanpa tujuan yang jelas saya berputar-putar di dalam toko, ke rak remaja, buku impor(percayalah saya belum niat membelinya), bahasa, dan sempat sedikit membaca buku berjudul “Marmut Merah Jambu” yang ditulis oleh Raditya Dika. Maaf ya Mas Dika, saya tidak beli (Sekedar informasi waktu saya ikut training jurnalistik yang diadain di Fakultas Kedokteran UGM, ternyata Raditya Dika juga sedang mengisi acara lain di sana yang tiket masuknya lebih mahal..hehe. Waktu rehat saya sempat dengar suaranya tapi saya tidak melihat orangnya). Saya tertarik dengan sebuah buku tapi saya lupa judulnya apa yang jelas isinya mengenai perusahaan-perusahaan terbaik sepanjang masa. Saya tidak begitu heran, perusahaan milik orang-orang yahudi mendominasi dari beberapa perusahaan yang disajikan dalam buku tersebut. Ada Microsoft, Levi’s, Virgin, dan Walt Disney. Wajah yahudi yang memiliki hidung dan telinga mancung memang sudah sering kita lihat sebagai wajah para pengusaha sukses dengan kekayaannya yang melimpah ruah.



Pengusaha-pengusaha Yahudi


Sebelum pulang saya dan Agung sempat melihat-lihat rak majalah. National Geographic memang paling pas untuk memanjakan mata, penuh dengan foto-foto yang menakjubkan. Ada foto orang Mexico yang sedang “sembahyang” kepada dewa dalam bentuk patung tengkorak berjubah dan memegang tongkat yang di ujungnya ada mata pisau di ujung, sungguh ngeri melihatnya. Agung mengambil sebuah majalah Islam bernama Sabili, saya ikut membacanya. Selain isu Palestina, isu yang tidak pernah ketinggalan dibahas dalam media-media Islam adalah isu Kristenisasi di Bekasi (kota asal si Agung), termasuk di majalah Sabili. Saya khawatir terhadap umat Islam di sana, terutama kalangan ekonomi menengah ke bawah, mereka berada di bawah ancaman pemurtadan.

Cukup panjang tulisan kali ini, semoga apa yang saya tulis bisa bermanfaat bagi saya dan para pembaca yang berkunjung dan meluangkan waktu untuk membaca tulisan ini. Saya meminta doanya agar mendapat kelancaran saat mengerjakan ujian. Amiin. Let’s study again and see you tomorrow

Sumber images:
http://sonyarifin.files.wordpress.com/2009/06/mark-zuckerberg11.jpg
http://images.businessweek.com/ss/06/08/personalbest_timeline/image/bill_gates.jpg
http://popularbiographies.files.wordpress.com/2010/04/richard-branson.jpg
http://www.popcrunch.com/wp-content/uploads/2008/05/disney-walt.jpg
http://foundsf.org/images/b/b3/Jewishsf$levi-strauss-portrait.jpg
http://sphotos.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-snc3/hs635.snc3/31844_1302553051571_1462825707_30657673_2198172_n.jpg

No comments:

Post a Comment