Monday, December 19, 2011

Terpilihnya Ahmad Karsidi sebagai Presiden IFSA LC UGM



IFSA (International Forestry Student's Association) adalah jaringan global untuk mahasiswa kehutanan. Asosiasi ini menyatukan sekitar 3000 mahasiswa kehutanan di sekitar 73 Local committe (LC) atau asosiasi member di lebih dari 54 negara. IFSA adalah organisasi non pemerintah, nirlaba, dan non relijius, sepenuhnya dijalankan oleh mahasiswa untuk mahasiswa.


IFSA juga ada di universitas-universitas di Indonesia, salah satunya adalah UGM. Di UGM, IFSA berada d Fakultas Kehutanan dan disebut IFSA LC UGM. Saat ini para member IFSA LC UGM cukup aktif dalam pertemuan-pertemuan di kancah internasional, sebut saja Finlandia, Jepang, Thailand, Korea Selatan, dan lain-lain, sudah pernah mereka sambangi.


Kepengurusan IFSA 2010-2011 dengan presiden Amalia Anindia Syarief, mahasiswa Konservasi Sumber Daya Hutan 2008, telah berakhir. Kali ini estafet kepemimpinan telah beralih ke Ahmad Karsidi (Teknologi Hasil Hutan 2009). Kemarin (18/12), sidang umum IFSA telah memutuskan bahwa presiden IFSA LC UGM untuk periode 2011-2012 adalah Ahmad Karsidi.


Ahmad Karsidi atau yang sering disapa Didik memiliki track record yang baik selama berkecimpung di IFSA. Dia sudah dua kali ke luar negeri untuk menghadiri pertemuan-pertemuan LC IFSA. Selain itu dia juga sering menghadiri pertemuan-pertemuan internasional yang diadakan di Indonesia. Jadi, untuk kapabilitas Didik tidak perlu diragukan lagi.



Pengalamannya mewakili delegasi UGM  berawal di Seoul, Korea Selatan untuk mengikuti  IFSS (International Forestry Student's Symposium) dan IUFRO World Congress 2010. Sedangkan pengalaman kedua saat mengikuti Asian Regional Meeting (ARM) IFSA di Kyoto, Jepang. Berikut paper pertama yang dia bawakan  saat mengikuti seleksi untuk menjadi delegasi IFSA LC UGM ke Korea Selatan:


The Role of Forest Ecology(Forestry Education)  
By entering the advanced of global era, the development of forestry growth rapidly. Not only bounded in domestic area, but also take a role in global part. Now days environment issues has become a hot topic to talk and it makes forest in front position as a future hope gene to look for a solution. But in developing process,its not easy to realize. In the fact,environment problem mostly caused by decreasing forest field with developing of infrastructure rate for developing country....  selengkapnya
Paper ini sudah pernah dimuat di dalam Catatan Rimbawan pada 26 Februari 2010


Selain telah terpilih sebagai presiden IFSA LC UGM, Didik juga masih menjabat ketua sub komisi CBD (Convention on Biodiversity) dalam International Processes Commission IFSA. Kesibukannya tidak membuat prestasinya di kampus menjadi buruk. Dia bisa mengelola waktunya dengan baik, mulai dari kuliah, les bahasa inggris, ibadah, dan organisasi.


Perjalanan panjang pria asal Lombok ini tidak sia-sia. Keputusannya memilih jurusan Teknologi Hasil Hutan (Fakultas Kehutanan UGM) merupakan pilihan yang tepat, meskipun harus rela melepaskan statusnya sebagai mahasiswa Teknik Sipil di Universitas Diponegoro, Semarang.


Perjalanan Didik baru dimulai sekarang. Kita semua ingin agar amanah yang dia emban saat ini bisa membuat isu-isu kehutanan di Indonesia bisa diangkat di kancah internasional. Isu-isu kehutanan Indonesia tidak saja masalah kita, namun juga sudah menjadi masalah global. (catrim)


No comments:

Post a Comment