Thursday, March 28, 2013

Penelitian yang "Menjijikkan"




proses penjermuran feses sapi
PKM (Program Kreativitas Mahasiswa) adalah salah satu "mainan" mahasiswa saat kuliah. PKM menjadi ajang bagi universitas yang ada di Indonesia untuk unjuk gigi. Berbagai ide kreatif dihasilkan dari kegiatan PKM, baik itu yang berkaitan dengan penelitian, wirausaha, pengabdian masyarakat, karya cipta, penerapan teknologi, gagasan tertulis maupun artikel ilmiah. Nantinya, kegiatan-kegiatan PKM ini (kecuali artikel ilmiah) akan mengantarkan mahasiswa menuju PIMNAS (Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional).

Tahun ini merupakan kali kedua saya menjalankan kegiatan penelitian yang didanai dari dana PKM. Proposal yang kami ajukan tahun 2012 lalu ternyata disetujui oleh DIKTI. PKM yang kami laksanakan kali ini sebenarnya mengangkat topik cukup menjijikkan yaitu "Inovasi Polibag Biokomposit melalui Optimalisasi Pemanfaatan Limbah Serbuk Kayu dan Feses Sapi". Ya... bagian yang menjijikkan adalah feses sapi!


Untuk menyukseskan pelaksanaan penelitian ini ternyata cukup menguras waktu dan tenaga. Apalagi inisiatif untuk menjadikan campuran feses sapi dan serbuk (dengan perekat kanji) menjadi alternatif pengganti polibag plastik baru pertama kali dilakukan. Ya.. polibag plastik adalah polibag yang umumnya biasa digunakan untuk tanaman. Tentunya ada perbedaan yang nyata di antara kedua polibag ini. Polibag plastik memiliki keunggulan berupa harganya yang murah, sedangkan "calon" polibag biokomposit yang kami teliti memiliki keunggulan ramah lingkungan.
gambar rancangan dan alat yang telah jadi
Ikhsan dan Masendra sedang melakukan pengempaan

Cukup banyak rintangan dalam pelaksanaan PKM kali ini, baik yang sifatnya teknis maupun non teknis. Untuk hal yang bersifat teknis, merekatkan bahan serbuk kayu dan feses sapi sangat sulit dilakukan dengan menggunakan perekat kanji. Sebagai bentuk eksperimen awal, kami mencoba mencetak papan partikel terlebih dahulu sebelum beralih ke mencetak polibag biokomposit yang sebenarnya. Berbagai eksperimen sudah dilakukan untuk mendapatkan komposisi yang pas agar bahan tersebut bisa menyatu menjadi papan partikel yang baik. Mulai dari otak atik komposisi perekat, penggunaan panas saat pengempaan, hingga menaikkan tekanan pengempaan.

Rintangan teknis lainnya berkenaan dengan desain alat pencetak polibag. Dalam rangka menemukan alat yang bisa mencetak campuran bahan agar bisa menyerupai bentuk polibag. Maka kami pun juga harus bereksperimen untuk merancang alat yang cocok untuk itu. Ini merupakan gambar alat yang berhasil kami rancang.

Namun tentunya masih banyak kekurangan dalam alat ini karena alat ini tidak kompatibel untuk dimasukkan ke alat pengempa. Sehingga sampai saat ini kami masih melakukan proses pengempaan secara manual dan tidak mungkin untuk memasukkan unsur panas dalam pengempaan manual. Alhasil, bahan serbuk kayu dan feses sapi belum bisa merekat dengan baik.

Dalam PKM kali ini, saya bersama Fatma (ketua), Ranu, Nia, dan Queen. Kendala non-teknis yang kami alami berkaitan dengan para anggota yang masih kebingungan mengatur waktu untuk melaksanakan kegiatan penelitian ini. Bahkan 2 orang anggota nampaknya ingin mengundurkan diri, hal ini akan berdampak buruk bagi pelaksanaan penelitian dan semakin membuat pusing sang ketua. Untungnya, masih ada beberapa orang di luar kelompok ini yang berminat membantu kami menyelesaikan penelitian ini, yaitu Ikhsan, Tama, Masendra, dan Sinom. Arigatou gozaimasu for your help! Semoga saja PKM ini bisa lolos PIMNAS!

No comments:

Post a Comment